Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuantar Kau ke Pintu Surga

18 Oktober 2020   07:00 Diperbarui: 27 September 2023   19:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tribunasia.com - Gambar mengantar jenazah

Maafkan dan ampuni dosa dan kesalahan nya. 

Terimalah Dia kembali kepangkuan Mu, dan tempatkanlah Dia di tempat yang terbaik disisi Mu, " Amiin Ya Rabbal Alamiin. 

Kutup doa ku dengan telapak  tangan mengusap muka, yang penuh dengan cucuran air mata.

Jam sembilan pagi, jenazah nya telah selesai di sholatkan. 

Aku tak berani mendekat untuk ikut sholat. Karena disitu keluarga nya berkumpul semua. Apa jadi nya jika aku sholat jenazah dengan berurai air mata, atau pingsan di dekat keranda nya? 

Jam sepuluh pagi jenazah nya di antarkan ke pemakaman.

 Aku sengaja lebih  dulu dan menunggu di dekat tempat Dia akan di makam kan hari itu.   Kulihat liang lahatnya sudah disiapkan. Kondisi nya kering dan tak kelihatan air menggenang.  

Ketika peti jenazah nya akan diturunkan, aku mengambil posisi memegang tali yang akan menurunkan peti. 

Perlahan peti nya diturunkan ke liang lahat, aku ikut memberi aba - aba agar  seimbang turun nya, dan tidak miring.  

Sesaat setelah peti kayu itu menyentuh tanah, tali ditarik,  dan liang  lahat mulai di timbuni, mendadak pandangan ku terasa kabur.

  Tubuh ku terasa seperti melayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun