"Dan, tahukah kamu gadis ku? "Disaat seperti ini pun aku masih mengingat mu!
Aku membayangkan kaulah yang ada disebelah ku, duduk bersanding di pelaminan, sebagaimana cita-cita ku. Dengan senyum merekah, bersama kita sambut "Cinta".Â
Menyongsong hari, meniti kasih, berbagi  suka , berbagi duka dan menjalani hidup kita. Berdua, Aku dan kamu. Lalu kan kutimang nanti anak-anak ku, yang lahir dari rahim mu. Buah cinta kasih kita. Suatu  anugrah dari Nya.  Dan kita jalani hidup dengan bergandengan tangan, melewati hari demi hari, berbagi suka dan duka.Â
 Kan ku ubah nasib yang kita lewati dengan perjuangan dan kerja keras. Membesarkan dan mendidik anak-anak kita dengan penuh cinta kasih dan sayang, agar mereka tak merasakan derita dan nasib yang sama dengan yang kita lewati  dan lalui. Â
Aku akan perjuangkan agar mereka mendapatkan pendidikan terbaik, kehidupan yang lebih baik, perhatian terbaik, kasih sayang yang melimpah, agar jiwa mereka tumbuh dan berkembang tampa cacat. Â
Agar kelak ketika mereka remaja dan melewati masa --masa pertumbuhan nya penuh rasa percaya diri, tidak merasakan kekurangan, tidak merasakan beratnya hidup, seperti yang pernah kupikul dan kurasakan! Â Â
Agar perjuangan yang kulakukan tidak sia-sia. Aku akan korbankan segala nya, untuk kebahagiaan kamu dan anak-anak ku, itulah niat ,  janji dan sumpahku!  Sungguh !  Gumam ku dalam hati, dan tak  terasa , setetes air bening membasahi kelopak mata.
Istriku sempat melihat tetesan air bening yang meleleh dipipiku. Ia bertanya,:" Kenapa menangis?"
"Ga papa, aku bahagia sekali," jawabku. Â Sambil menggemgam jemari nya. Menutupi perasaan yang sebenarnya. Perasaan yang bergejolak, antara kebahagiaan dan kesedihan. Antara bersyukur dan kehilangan. Antara kebanggaan dan kesendirian. Antara keinginan dan harapan. Dan antara cinta dan kenyataan!"
 Hidup memang  bukan hanya hitam dan putih. Hidup adalah pengalaman penuh warna. Menjalani hidup, kadang memang tak mesti sesuai rencana menurut kita. Banyak lika dan liku, yang kadang tak sesuai keinginan dan kemauan kita.Â
Tapi memang semua nya akan terasa lebih Indah dan lebih mudah, ketika kita mencoba menerima nya. Apa adanya. Pasrah kepada kehendak Allah! Â