Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mencari Cinta Sejati (Eps. 23)

20 September 2019   08:00 Diperbarui: 9 Oktober 2019   20:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DokPri : Kubawa duka kedalam doa

Pesantren adalah wadah tempat menimba ilmu keislaman khusus nya, dan ilmu lainnya.  Beruntunglah, pondok kami menganut azas kebebasan dalam menimba ilmu, tidak hanya mengkaji kitab kuning tradisional, tapi kami juga diperbolehkan membaca, menelaah, mendiskusikan segala bentuk pemikiran dan aliran filsafat dalam dunia islam dan barat.  Bukan itu saja, kami juga diberikan kebebasan menyerap segala jenis ilmu yang ada dan tersimpan dalam buku -buku di perpustakaan.  ( lihat  ini ) 

Image:pixabay.com - Kusebut nama Mu dalam doaku
Image:pixabay.com - Kusebut nama Mu dalam doaku

Dunia memang tidak hanya hitam putih.  Itulah sebabnya kita perlu membandingkan banyak pemikiran antara satu dengan lainya, termasuk perbandingan dalam mazhab -mazhab Islam, sejak periode awal hingga saat ini, agar kita tidak terjebak dalam fanatisme buta.  

Agar kita tidak menggunakan kaca mata kuda, hanya satu arah.  Islam agama besar, kaya dengan banyak pemikiran dan hikmah. Alangkah naif nya, jika kita menganggap hanya kelompok kita saja yang benar, hanya mazhab kita yang betul, dan hanya kita yang berhak mengklaim surga.  ( klik juga )

Padahal kita tidak mendalami apa yang jadi pegangan mazhab atau sekte lain, yang juga mengucapkan dua kalimah syahadat,?  Bukan kah Tauhid adalah dasar dan pondasi keimanan?  Dan cukup dengan dua kalimah syahadat, seorang kafir yang bukan penganut tauhid, menjadi muslim? 

Hendaknya kita tidak mudah mengklaim dan mengkafirkan aliran sekte dan mazhab, yang berbeda dengan kita, sebab siapa tahu, justru kita yang perlu belajar lebih banyak lagi, dari kelompok aliran dan sekte mereka?  

Ketika kita merasa cukup, merasa alim, merasa tahu, merasa pasti benar, di situlah letak kesalahan yang paling fatal, bukankah Allah sendiri yang mengatakan ,:" Tidaklah kalian memiliki pengetahuan ( Ilmu ) melainkan hanya sedikit, !  ( lihat disini )

Dengan ilmu yang sedikit inikah kita akan menghukumi seorang penganut tauhid diluar kelompok, aliran, sekte, mazhab kita, :" Sebagai Kafir,!" ? "Nauzubillah ! " Semoga kita semua di jauhkan dari fanatisme  buta. Dan memandang orang lain hanya dengan sebelah mata. (klik link ini )

Rintik gerimis perlahan menetes

Membasahi bumi

Perih ini masih ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun