Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ada Udang di Balik Kapuas ( Eps. 5 )

2 September 2019   06:00 Diperbarui: 9 Oktober 2019   12:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keywordbasket.com, foto

Selain Tambelan Sampit, ada Kampung Kamboja, ( kamboja adalah nama lain dari Thailand, sekarang)  ada lagi kampung Saigon. - Saigon nama lain dari Vietnam,-. 

Kampung Mariana, atau Mariane, dari bahasa Belanda, mengacu pada sejarah pemberian tanah oleh Sultan Abdurrahman kepada bangsa Belanda, VOC, yang ingin berdagang di Pontianak, terkenal dengan istilah tanah seribu.  ( klik disini )

Mereka semua berdiam dan menetap dibawah perlindungan Kesultanan Kadriah Pontianak. Jadi Pontianak tidak pernah dijajah Belanda, berbeda dengan daerah lain yang ada di Nusantara ini. Pontianak hanya di jajah oleh Jepang, selama kurang lebih, 3,5 tahun. Itu saja.

Kami yang sejarah asalnya merupakan anak cucu Habib Husein bin Ahmad, biasanya di beri gelar dengan sebutan Syarif untuk laki-laki, dan Syarifah untuk perempuan. 

Sebutan ini sebagai penanda keturunan Husein Bin Ali, Putra Fathimah Azzahra, dengan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Putri Rasulullah , yang merupakan nenek moyang Sultan Abdurrahman, atau pun keturunan dari saudara --saudara Sultan, yang merupakan anak cucu Habib Husein bin Ahmad, bergelar : ,"Tuan Besar Mempawah," mufti kerajaan Mempawah. Makam beliau ditemukan di Galah Herang, Mempawah. ( lihat juga )

Sultan Abdurrahman, Sultan Pertama Kesultanan Kadriah, memiliki 66 anak. Dari 23 kali menikah. Terdiri dari, : 34 Putra, dan 32 Putri. Keturunan ini menyebar di seluruh Indonesia, Asia Tenggara, bahkan keluar negeri, sampai ke Timur Tengah, bahkan Mekkah dan Madinah sekarang ini. Hingga saat ini ditemukan keturunan Sultan di Pulau Sumatra, pulau Jawa. Di Nusa Tenggara Timur, NTT juga ditemukan banyak Alqadrie. 

Bahkan sebaran nya mencapai, Flores, hingga Papua.  ( baca beritanya disini )

Pulau Kalimantan Secara keseluruhan, termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei, memang ditemukan ada Alqadrie. Di Kalimantan Timur, Samarinda, ditemukan keturunan Syarif Alwi, atau Pangeran Syarif Alwi, Putra Sultan yang bermukim di pusat kota dan di Samarinda Seberang, selain itu juga ditemukan di pedalaman, di Satui, Penajam Pasir Utara, PPU, dan beberapa daerah lainya.

Di Kalimantan Tengah  ada. Di Kalimantan Selatan juga.

Selain keluarga besar Alqadrie, di tempatku, Pontianak, banyak juga pendatang yang menetap sudah ratusan tahun, empat sampai lima generasi sampai hari ini. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa Pontianak daerah tertutup.  ( lihat disini )

Budaya bersahabat sudah ada di tanah ini sejak 300 tahun yang lalu, sejak pertama kali hutan di buka. hanya saja, tentunya pendatang harus menghormati adat istiadat dan budaya setempat. Itulah  nilai- nilai ke arifan lokal, yang tentunya harus kita semua sebagai bangsa, ikut menjaga dan melestarikan nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun