Mohon tunggu...
Arie Alfikri
Arie Alfikri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Rendang Payakumbuh Berpotensi "Go International"

10 November 2017   17:54 Diperbarui: 22 November 2017   11:52 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendang merupakan kasta tertinggi khazanah kuliner Sumatera Barat. Sebagai makanan terlezat di dunia, rendang seharusnya berpotensi dipasarkan hingga ke mancanegara. Rendang Payakumbuh sendiri sempat dinyatakan oleh Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM sangat potensial menjadi andalan kuliner Indonesia. Ia memiliki ciri-ciri maupun kualitas yang khas dan berbeda dari daerah lain.

"Untuk pengembangan produk lokal, rendang sangat potensial. Permintaan untuk rendang sangat banyak baik domestik maupun mancangera. Sudah saatnya rendang Payakumbuh go international," ujar Walikota Payakumbuh, Riza Falepi saat melantik pengurus Dekranasda, PKK dan GOW Kota Payakumbuh di Balaikota Bukik Sibaluik, Senin (06/11).

"Hanya saja bagaimana saat ini kita bisa memproduksinya secara massal dan mengemasnya dengan lebih menjual. Insya Allah tahun depan sudah dianggarkan untuk membeli mesin pengolahan dan pengemasan rendang, sehingga bisa tahan sampai enam bulan bahkan dua tahun,"ujarnya.

Sementara itu Ketua Dekranasda Payakumbuh yang baru saja dikukuhkan Henny Yusnita mengatakan pengembangan produk unggulan sudah dirintis pada periode sebelumnya. Ke depan pemantapan produk-produk unggulan tersebut bisa semakin baik dari segi produksi, pemasaran dan distribusi sehingga bisa lebih berkembang serta meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Kami sebagai mitra strategis pemerintah akan saling bersinergi dalam perberdayaan keluarga dan perempuan. Khusus Dekranasda sangat terkait dengan UKM dan produk kerajinan. Selain rendang yang sudah disampaikan pak wali, pengembangan tenun dan bordir akan menjadi fokus selanjutnya sebab sudah menjadi ikon Kota Payakumbuh," ujarnya.

Di sisi lain, Henny mengakui masih banyak PR yang harus dilakukan dalam pengembangan produk kerajinan oleh pengurus yang baru dilantik. "Tantangan ke depan semakin banyak. Namun peluang juga semakin besar untuk meningkatkan saya saing. Misalnya peluang dalam hal penjualan online", tambahnya. 

Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz bahkan mewacanakan agar Payakumbuh dijadikan Kota Rendang (City of Rendang) sebagai upaya rebranding city. "Payakumbuh sangat layak dijadikan Kota Rendang berhubung daerahnya yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Kelapa yang dihasilkan Payakumbuh sangat cocok untuk produksi rendang. Nanti juga akan didirikan School of Rendang sebagai penunjangnya," ujar Erwin ketika ditemui di rumah dinasnya Sabtu (04/11).  

Senada dengan Erwin, Pengamat Kuliner Minangkabau Reno Andam Suri seperti dilansir Republika berpendapat, Payakumbuh adalah daerah yang tepat untuk menghasilkan rendang. Faktor indikasi geografis sedikit banyak berpengaruh. Ditambah keberadaan kampung rendang di Kecamatan Lampasi Tigo Nagari sangat menunjang untuk produksi rendang. Di sana ada belasan UKM pengusaha rendang yang selama ini memasok pasaran rendang ke Padang dan Bukittinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun