Oh..ya ! Ya...! Sebab, DIA, tak pernah berfikir untuk me_ranking umatNya. Apalagi menempatkan saya sebagai juara satu dan anda juara dua, tiga dan seterusnya.
Dalam firmanNya, yang ada adalah rambu-rambu baik buruk beserta hukum-hukumnya, dan itu menurut definisiNYA, bukan definisi_ku.
Yang mendapat Cahaya CintaNya tidak mau terbelenggu dalam kerangka dualisme. Ia mampu melampaui kerangka dualisme yang diagung-agungkan oleh manusia para pemujanya. Tidak membusung dadanya ketika menang. Besar Jiwanya ketika "kalah".
Para pemuja dualisme sering terlupa bahwa yang harus terjadi adalah kehendakNYA dan bukan kehendak_ku.
" Lhah....Jika meninjau sesuatu selalu dikait-kaitkan dengan DIA, maka selesai/putus sudah diskusi dan pembahasan." Mungkin banyak yang berfaham demikian.
Hmmm....Jika persoalan lebih cepat bisa diselesaikan melalui definisi-definisiNya, mengapa mempersulit dan mengikat-ikatkan diri dengan definisi-definisi mereka.
**juga terinspirasi oleh tulisan sahabat baik saya SP, yang dituangkan di sini http://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/11/21/ayo-indonesia-bisa/
Salam bahagia dan penuh karya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H