Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati Masalah Ketidakbahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aku Terbelenggu Kerangka Dualisme

24 November 2011   01:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oh..ya ! Ya...! Sebab, DIA, tak pernah berfikir untuk me_ranking umatNya. Apalagi menempatkan saya sebagai juara satu dan anda juara dua, tiga dan seterusnya.

Dalam firmanNya, yang ada adalah rambu-rambu baik buruk beserta hukum-hukumnya, dan itu menurut definisiNYA, bukan definisi_ku.

Yang mendapat Cahaya CintaNya tidak mau terbelenggu dalam kerangka dualisme. Ia mampu melampaui kerangka dualisme yang diagung-agungkan oleh manusia para pemujanya. Tidak membusung dadanya ketika menang. Besar Jiwanya ketika "kalah".

Para pemuja dualisme sering terlupa bahwa yang harus terjadi adalah kehendakNYA dan bukan kehendak_ku.

" Lhah....Jika meninjau sesuatu selalu dikait-kaitkan dengan DIA, maka selesai/putus sudah diskusi dan pembahasan." Mungkin banyak yang berfaham demikian.

Hmmm....Jika persoalan lebih cepat bisa diselesaikan melalui definisi-definisiNya, mengapa mempersulit dan mengikat-ikatkan diri dengan definisi-definisi mereka.

**juga terinspirasi oleh tulisan sahabat baik saya SP, yang dituangkan di sini http://olahraga.kompasiana.com/bola/2011/11/21/ayo-indonesia-bisa/

Salam bahagia dan penuh karya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun