Perasaan aku selalu memberikan yang terbaik untuk manusia. Malah mereka gemar mengurungku dan menembakiku dengan kejam. Dasar sadis! Dimana kebiadabanku ya…? Ahhh…aku tidak paham pembicaraan pak Ustadz.
Manusia tidak pernah mau mengenal aku, apalagi memahamiku. Apa yang kulakukan, selalu saja dianggap hiburan. Mana pernah mereka tahu aku ini sedang tertawa atau menangis? Tawaku, tangisku, katanya terdengar merdu. Bukankah kicauku selalu dibilang merdu? Siapa manusia yang tidak bilang indah ketika mendengar kicau burung-burung di alam raya ini? Siapa manusia yang pernah menolak mengakui kemerduan kicauku?
Pak ustadz…. pak ustadz…, hati-hati dong kalau bicara. Sebutkan dong siapa binatang yang kelakuannya sama seperti kelakuan manusia yang gemar menganiaya manusia lain itu….
Dear kompasianer,
Bisa tolongin kasih tunjuk ayat/firman yang menyebut binatang lebih rendah dari manusia ngga? Aku belum nemu nih…tolong ya!
Makasih dan salam bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H