Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Penerapan 3R dengan Pemanfaatan Baju Tidak Layak Pakai

28 Agustus 2018   10:38 Diperbarui: 28 Agustus 2018   11:10 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Pelem Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan telah melaksanakan program multidisiplin yang berjudul Kegiatan Prakarya dengan Pemanfaatan Baju Tidak Layak Pakai sebagai Upaya Penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). 

Hal yang melatarbelakangi dipilihnya program ini adalah dikarenakan pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Hal itulah yang menyebabkan bertambahnya sampah sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan jika pengelolaan persampahan kurang memadai. 

Salah satu bentuk dari pengelolaan sampah adalah dengan melakukan 3R (reduce, reuse, recycle). Ketiga prinsip itu dapat diaplikasikan oleh rumah tangga dalam rangka mengurangi produksi sampah. Salah satunya adalah prinsip recycle, yang berarti mengolah kembali sampah atau benda-benda tidak terpakai menjadi barang baru yang memiliki manfaat dan kegunaan baru. 

Selain itu, program multidisiplin ini dipilih karena para mahasiswa melihat kurangnya tingkat kreatifitas mahasiswa dalam memanfaatkan sampah sebagai barang jadi (recycle). Kegiatan pengurangan sampah mencakup prinsip 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Ketiga prinsip itu dapat diaplikasikan oleh rumah tangga dalam rangka mengurangi produksi sampah.

Salah satunya adalah prisip recycle yaitu dengan mengolah kembali sampah atau benda-benda bekas menjadi barang barang atau produk baru yang memiliki nilai manfaat. Dengan melakukan recycle, benda-benda yang sebelumnya tidak bermanfaat dan menjadi sampah bias diolah menjadi barang-barang baru yang memiliki manfaat dan kegunaan baru.

Fungsi dari barang baru tersebut akan berbeda dengan fungsi dari barang sebelum melalui proses recycle. Masyarakat harus memiliki kemauan dan kekreatifitasan jika ingin mendaur ulang sampah.

Hal itulah yang menjadi inspirasi kita dalam memilih program multi disiplin ini. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan masyarakat termotivasi dan terinspirasi untuk berkreasi untuk berkreasi dalam mendaur ulang sampah.

Kegiatan multidisplin ini dilakukan pada hari Sabtu, 11 Agustus 2018 pukul 15.00 WIB sampaid engan 17.00 WIB bertempat di rumah bapak Samin yang merupakan Kepala Desa desa Pelem. Kegiatan pemanfaatan baju tidak layak pakai dihadiri oleh masyarakat desa pelem sekitar khususnya para ibu-ibu. 

Program ini menggunakan alat dan bahan berupa kaos bekas dan gunting. Bagian bawah kaos digunting kecil-kecil untuk kemudian ditali satu sama lain agar bagian bawahnya tidak bolong sehingga dapat difungsikan sebagai tas. 

Proses pembuatan yang sederhana membuat masyarakat tidak malas untuk ikut serta membuatnya, sehingga masing-masing masyarakat mempunyai tas hasil buatannya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun