Mohon tunggu...
Aridha Prassetya
Aridha Prassetya Mohon Tunggu... Administrasi - Simplicity is Greatness

Student of BKWSU (Brahma Kumaris World Spiritual University)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meditasi: Mengambil Keputusan yang Akurat

14 April 2019   05:45 Diperbarui: 14 April 2019   06:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari, sejak mata terbuka saat pagi buta hingga hendak berangkat tidur malam hari, manusia dihadapkan pada pembuatan keputusan. Dalam ilmu pengambilan keputusan, ratusan bahkan ribuan halaman buku menawarkan begitu banyak metode untuk membuat keputusan yang akurat. Tetapi dalam ilmu pengetahuan meditasi, cukup dua saja, yaitu kebersihan intellect dan mengoptimalkan power to judge.

Intellect adalah terjemahan untuk satu kata Sanskrit, yaitu buddhi (akal budi). Oleh karenanya, siapapun yang mengklain dirinya adalah kaum intelektual, mestinya menghidupkan atau membangunkan akal budinya. Akal budi yang tidak bersih tidak dapat membuat keputusan yang akurat. Kebersihan akal budi hanya bisa dicapai dengan cara menghubungkan diri (sambung) dengan Yang Maha Suci, Tuhan. Tidak ada cara lain.

Selanjutnya adalah power to judge. Power ini sama sekali bukanlah power untuk menilai orang lain, dia begini atau begitu, kamu begini atau begitu. Power ini dihidupkan adalah untuk menimbang-nimbang, menelisik maksud atau ekspektasi saya yang paling tersembunyi, agar keputusan yang dihasilkan selaras dengan pikiran Tuhan.

Simbol atau image untuk power to judge adalah gambar timbangan. Perhatikanlah timbangan saat kita menimbang berat badan atau apapun. Apa yang terjadi pada jarum penunjuk angkanya?

Jarum itu terus bergerak-gerak hingga kemudian ia berhenti. Saat jarum berhenti bergerak, ia menunjuk satu angka. Itulah angka akurat atas penimbangan. Nah, begitu juga ketika saya harus menimbang-nimbang, ketika saya harus memberi nilai atas beberapa alternatif yang merupakan bahan untuk mengambil keputusan. Saya harus ambil jeda untuk diam, tidak bergerak-gerak (bising/gaduh).

Tanpa diam, tanpa silence (keheningan), sang jarum belum akan menunjuk angka yang akurat. Keputusan saya tidak akan pernah akurat tanpa lebih dahulu masuk ke dalam wilayah keheningan.

Terimakasih sudah membaca. Salam hormat dan semoga semua bergerak ke arah kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun