Pengertian Birrul Walidain
Kata Birrul Walidain ialah gabungan dari dua kata yaitu kata “Birr” yang artinya kebenaran, ketaatan. Sedangkan kata “Al-Walidain” yaitu kedua orang tua (ayah dan ibu). Birrul Walidain ini memiliki arti berbuat baik/ berbakti kepada kedua orang tua dan menyangkut semua yang bisa membahagiakan hati kedua orang tua. Hukum berbakti kepada orang tua adalah wajib, dan apabila tidak berbakti ia berdosa karena melanggar kewajiban. Birrul Walidain atau berbakti kepada kedua orang tua mempunyai kedudukan yang istimewa dalam ajaran islam. Perkara berbakti kepada orang tua telah diatur baik dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Perintah berbakti kepada orang tua ini diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung setelahnya perintah beribadah hanya kepada-Nya.
Keutamaan Birrul Walidain
1. Mendapat Ridha Allah SWT
2. Amalah yang paling dicintai Allah SWT
3. Keberkahan hidup, umur Panjang dan kemudahan rezeki bagi anak yang berbakti kepada orang tua
4. Menjadi sebab masuknya seseorang kedalam surga
5. Ridha Allah SWT tergantung ridha kedua orang tua
Larangan Dalam Birrul Walidain
1. Berkata “ahh” kepada orang tua
2. Mengutamakan istri dari pada orang tua
3. Menampakkan muka masam Ketika berjumpa dengan orang tua
Bersuara keras, membentak, atau memotong pembicaraan orang tua dengan menghardik keduanya dan memaksakan kehendak anak kepada orang tua
4. Memelototi orang tua karena marah
5. Menunda-nunda untuk memenuhi kebutuhan orang tua
6. Sengaja tidak mengangkat telpon
7. Mencaci orang tuanya
Semua ucapan atau Tindakan sikap yang menyebabkan tersakitinya hati orang tua dan membuat sedih keduanya, padahal permintaan ornag tua tersebut bukanlah maksiat kepada Allah. Itu termasuk durhaka, dosanya berbeda-beda tergantung bentuk seorang anak itu menyakiti orang tuanya.
Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Terkait Dengan Birrul Walidain
1. QS. Al-Ahqaf ayat 15
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًاۗ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًاۗ وَحَمْلُهٗوَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًاۗ حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓاَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُوَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْن
“…Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung dan menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, “ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat kebajikan yang engkau ridhai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
Asbab an-Nuzul: turunnya ayat ini berkaitan dengan nasihat dan pengajaran yang diberikan kepada anak-anak, terutama mengenai pentingnya berbakti kepada orang tua. Dalam konteks ini ayat tersebut menyebutkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada orang tua, dan menggambarkan betapa beratnya tugas seorang ibu dalam mengandung dan melahirkan. Secara keseluruhan, ayat ini menjadi pengingat akan pentingnya menghormati dan merawat orang tua, serta menyadari betapa besr pengorbanan yang telah mereka lakukan sepanjang hidup.
Pendapat Para Ulama Terkait Ayat Tersebut
1. QS.An-Nisa’ Ayat 15 (Tafsir Mishbah)
Ayat ini menguraikan hal Allah terhadap manusia, menguraikan hak orang tua terhadap anak. Seringkali Al-Qur’an selalu menyandingkan kewajiban taat kepada Allah dengan mengharuskan patuh kepada orang tua, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 83, An-Nisa’ ayat 36, Rasulullah SAW pun menitik beratkan bahwa “Ridha Allah pada ridha orang tua dan murka Allah pada murka keduanya” (HR. Bukhari, Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud)
Hadits Terkait Birrul Walidain
1. Hadits dari Imam Bukhari 2782