Pada separuh kedua abad kesembilan belas, seniman tempatan juga menambah sosok itu dengan barang-barang seperti lobak, pretzel (biskut), karangan bunga laurel dan tong arak berbuih.
Simbol itu terdapat di pelbagai tempat seperti penutup lubang, tong arak dan bagian atas menara dewan bandar.
Walaupun simbol seorang lelaki sebagai sami sebelumnya jelas, jantinanya telah menjadi samar-samar sejak ditetapkan sebagai Kindl (seorang anak kecil). Salah satu tafsirannya adalah bahwa ia hanya tanpa jantina, namun pada tahun 1920-an kecenderungan wanita menjadi jelas, dan gambaran secara peribadi hingga kini oleh wanita muda.
Ini sekaligus menjadikan lambang tersebut cukup dekat dengan penduduk kota Munich dan menjadi lambang kemegahan di tempat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H