Kubilang saja pada petang yang menghadang bahwa sang surya telah menghilang bersama mendungnya angkasa. Kemudian aku juga bercerita pada angin yang memberi kisahnya sendiri. Dalam buaian rintik hujan ku akhirnya mengadu. Semua sudah terlanjur terjadi pun alam menjadi saksi.
Kepada siapa nurani ini bicara, tak sanggup dan tak ada kuasa sekedar melontar kata karena apapun yang kurasa menjadi percuma saja ketika terlontar kembali dalam sendiri yang lara. Akhirnya kupahami sebuah kisah sendu.Â
Entahlah, jika bukan karena Tuhan semata mungkin aku sungguh tak kuasa lagi menahan gejolak. Bukan maksudku mengatasnamakan langit, namun sejatinya rasa yang tak terbendung ini pun kutahu penuh makna. Berarti untuk diri.
Jika sehari saja waktu berganti dalam rasa yang sama, sesungguhnya aku semakin mengenal hatiku sendiri. Bersama petang yang tertelan malam, perlahan demikian juga akhirnya rasaku pada dia yang terus menghilang. Pun rinduku tiada lagi.
....
Written by Ari Budiyanti
3 Februari 2025
2-3.020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI