Hari Anak Nasional dan Ketulusan Mengasihi

Siang ini setelah makan siang dan anak-anak pulang sekolah, saya masih lanjut bekerja. Duduk manis di depan meja guru kelas tempat saya mengajar sekarang. 

Seorang murid yang pernah belajar dengan saya 2 tahun lalu mengetuk pintu, menyapa, lalu duduk di sebelah saya, dia melakukan banyak aktivitas sambil menunggu dijemput pulang oleh orang tuanya.

Sampai kemudian, 

Baca juga: Akhir Kita dalam Senandung yang Sama

"Ms, besok aku ke sini lagi ya."

Kata muridku setelah pamitan mau pulang.

Dia memang bukan murid yang belajar di kelasku tahun ini, sudah naik kelas. Saya mengajarnya waktu masih kelas dua. Entah kenapa, dua tahun berlalu dari masa-masa menjadi guru kelasnya, dia masih nempel sama saya. Kadang geli juga. 

Kalau pulang sekolah saat kelas sudah sepi, dia datang dan menyapa saya Ada banyak yang dia lakukan dan ceritakan sambil duduk di sebelah saya. 

Baca juga: Menggenggam Sepatah Kata

Kadang melukis, menggambar, pun meminjam buku seni origami koleksiku, itu buku pemberian sahabat sebenarnya. Tapi karena temanku ini tahu profesiku sebagai guru, maka buku itu diberikan padaku. 

Baca juga: Rasa yang Sama

Bersamaku memang banyak cerita hangat bermunculan dari buku origami tersebut meskipun semua tulisan asing tapi anak-anak suka melihat gambarnya dan mengikuti step by step gambar di dalamnya. Mereka pintar membaca gambar dan mengikuti  langkah-langkahnya. 

Kupastikan mereka tidak bisa membaca aksaranya, saya juga tidak bisa, karena petunjuknya tertulis dengan aksara  Jepang atau Korea. Saya juga tidak pasti sih.

Benar juga beberapa hari ini dia selalu datang ke kelasku dan membuat aneka karya dengan kertas origami miliknya. Dia bilang exicited banget karena sebentar lagi akan berulang tahun jelang akhir bulan Juli ini. Saya tersenyum.

"Miss jangan pulang dulu ya. Aku ga mau sendirian," katanya memelas. Aku tersenyum lagi. 

"Iya Miss masih lama koq pulangnya, nanti jam 4 sore. Tapi sebentar lagi Ms ada rapat guru, setengah 3." jawab saya.

"Tidak apa Miss, paing jam segitu aku juga udah dijemput pulang," katanya lagi.

Benar, selang beberapa waktu kemudian, dia dijemput dan pulang. Sementara saya kut rapat guru sampai sore jelang jam pulang kerja.

Saya belajar dari murid kecilku, ketulusan kita di masa lalu akan terus terkenang dan membuat seseorang merasa ingin dekat kita selalu, apalagi kepada anak-anak. Mereka sangat peka terhadap kasih sayang tulus yang diberikan orang lain.

 Itu pengalamanku kemarin sepulang sekolah, kalau kamu? 

Selamat Hari Anak Nasional, 23 Juli 2024 ya.

......

Written by Ari Budiyanti 

#diaryari 

22 Juli 2024

19-2.896