Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sehingga Rindu

25 Juni 2024   19:41 Diperbarui: 26 Juni 2024   11:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Ada rasa yang menggelegar bak suara petir mengetarkan jiwa
Tanpa penanda atau sekedar kilat di angkasa
Tiba-tiba saja nyaring menderu-deru di hati
Tak sanggup menahannya berlalu dari palung sanubari

Hadirmu waktu itu biasa saja
Namun mengapa selanjutnya membahana di seluruh relung diri
Seolah segala isi kepala hanya dirimu semata
Tak bisa lagi mengalahkan rasa yang semakin menyesak dada

Iya ini mengenai rindu yang tiba-tiba saja hadir
Penuh makna hanya tentang seseorang yang sama
Hingga kapan tetap tak mampu mengharap tahu
Pesonamu telah terlanjur menguasai hati dan tak jua mampu terhenti
Mungkin hingga mati

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 Juni 2024

Baca juga: Tentang Hati

32-2.865

Baca juga: Biarkan Saja Pergi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun