Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melupakan, Apa Sesulit Itu?

31 Mei 2024   16:54 Diperbarui: 31 Mei 2024   20:58 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Part 3: Lanjutan cerpen Apa rindu sesakit Itu?

"Sita, besok ada permainan basket di GOR dekat rumahku. Besok ke sana yuk, kita menonton pertandingannya," ajak Anggi setelah kelelahan bermain bulu tangkis melawan sahabatnya yang sedang galau tralala itu.

"Kamu serius Nggi? Lalu proyek lukisan kupu-kupumu bagaimana? Kalau kita pergi lagi, bisa ga selesai lukisanmu itu, " Sita bisa merasakan kalau temannya sedang berusaha membantunya mengisi hari dengan hal-hal menarik agar ia lupa pada rasa sakit karena cinta yang mungkin sepihak.

"Ah itu, gampang. Lagi ga mood aja melukis. Pengen jalan-jalan sama sohibku," ajak Anggi serius.

"Haha, baiklah. Besok kujemput ke rumahmu pagi-pagi ya. Ingat sarapan agar kuat teriak-teriak jadi suporter. Bagaimana?" Sita menyanggupinya.

....

Keesokkan harinya, seperti biasa, Anggi menyirami tanaman bunga seruninya di depan rumah. Menunggu Sita datang menjemputnya untuk menonton basket bersama.

Menurut Anggi mungkin kegalauan Sita bisa tersalurkan dengan berteriak-teriak sebagai suporter pertandingan basket. Mungkin akan sedikit menghalau rindu yang menurut Sita menyakitkan itu.

Anggi dan Sita sudah di lapangan basket dan mulai melihat pertandingan dengan gegap gempita suasana. Banyak yang ikut menonton dan ah ada dia pemain biola itu ternyata dia main basket juga, gumam Anggi.

Wah bisa-bisa aku yang jadi galau nih, pikir Anggi sambil tertawa dalam hati.

Sita nampak bersemangat dan melihat pertunjukkan dengan antusias. Mereka berdua banyak tertawa dan teriak memberi semangat sebagai suporter salah satu tim basket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun