Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Cinta

13 Mei 2024   21:44 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pixabay.com

Terkadang begitu
Ada rasa yang harus dilepas
Meski seperti ada air mata setitik melintas
Kemudian menjadi sebuah kisah pilu

Kadang aku kira mencintai selalu bahagia
Benar bila seirama
Namun jika melangkah bagai sebuah tari dengan satu hentak kaki saja
Apa bisa indah dipandang mata?

Tentunya bisa
Meski ada sakit yang melanda
Tak semuanya tentang bahagia
Kadang dalam cinta ada luka
Itu harus diterima dengan lapang dada
Dan akhirnya tahu sebuah makna
Cinta ternyata tak selamanya bahagia

Kadang ada setitik lara
Kadang juga harus rela
Bahwa menghilangkan diri sendiri memang perlu
Agar hati terjaga dari kisah pilu

Jangan ragu
Tak perlu malu mengaku
Bila itu memberi bahagia di sisimu
Baik aku berjanji tak akan muncul lagi di depanmu
Kau tak perlu merindu
Kau tak perlu meragu


Jalani hidupmu dengan segenap rasa
Bahwa kepastian bahagiamu adalah tanpa hadirku
Ketika cinta pada akhirnya aku pergi jauh darimu
Kini
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
13 Mei 2024

21-2.808

Baca juga: Seribu Rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Pesonamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun