Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggapai Bintang

15 April 2024   21:58 Diperbarui: 16 April 2024   18:08 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Di atas sana gelap malam pekat tak tampak
Satu kerlip saja tak ada
Sesekali halilintar menyapa
Membuat hati yang penuh rasa makin terkoyak

Oleh buaian angan
Oleh harapan-harapan mustahil
Oleh impian yang karam dalam lautan
Oleh asa terpendam yang ternyata nihil

Mengapa demikian?
Melukiskan lara di sebuah hati
Terus menerus mencintai tanpa ingin berakhir lagi
Terus menerus mendamba pesona yang gemerlapan

Bak kedua tangan ingin menggapai bintang
Namun tak pernah bisa karena tiada
Tak satupun sinar keberadaannya di angkasa
Meski sedikit kerlipnya saja semua hilang

Baca juga: Puisi | Bintang

Mengapa demikian
Jujur kujawab dalam samar
Aku tak tahu dan mungkin tak pernah muncul sekedar bayangan
Karena cinta yang makin pudar

Meraih cintamu itu seperti usaha menggapai bintang yang tiada menunjukkan keberadaannya
Mungkin ini suara semesta
Bersahutan dalam riuh tanda tanya
Bahwa memang sejak semula tiada cinta

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 April 2024

8-2.776

Baca juga: Menghitung Bintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tunjuk Satu Bintang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun