Satu kerlip saja tak ada
Sesekali halilintar menyapa
Membuat hati yang penuh rasa makin terkoyak
Oleh buaian angan
Oleh harapan-harapan mustahil
Oleh impian yang karam dalam lautan
Oleh asa terpendam yang ternyata nihil
Mengapa demikian?
Melukiskan lara di sebuah hati
Terus menerus mencintai tanpa ingin berakhir lagi
Terus menerus mendamba pesona yang gemerlapan
Bak kedua tangan ingin menggapai bintang
Namun tak pernah bisa karena tiada
Tak satupun sinar keberadaannya di angkasa
Meski sedikit kerlipnya saja semua hilang
Mengapa demikian
Jujur kujawab dalam samar
Aku tak tahu dan mungkin tak pernah muncul sekedar bayangan
Karena cinta yang makin pudar
Meraih cintamu itu seperti usaha menggapai bintang yang tiada menunjukkan keberadaannya
Mungkin ini suara semesta
Bersahutan dalam riuh tanda tanya
Bahwa memang sejak semula tiada cinta
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 April 2024
8-2.776
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H