Maret bukan masa yang mudah.
Sungguh berat. Melalukan bayangmu dari kepalaku bukan segampang itu. Membiarkanmu hilang dari ingatanku juga tak sesederhana itu. Sangat berat bagiku. Bahkan mungkin kau tak lagi mau tahu tentang diriku, tak mau lagi ingat padaku.
Aku harus melanjutkan kehidupan dalam tawa dan senyum yang sama di depan mereka. Dan aku memang bahagia bersama mereka. Saat tertawa dengan mereka, kau sempat hilang dari ingatanku sejenak namun tak sirna. Tak akan pernah.
Aku masih sama, sangat rindu.
Hari ini seorang gadis kecil menaruh sebuah kertas lipat berbentuk hati yang dia buat untukku. Ada tulisan namanya. Aku tersenyum ketika melihat ke dalam hati dari kertas lipat tadi. Ada sebuah permen kotak kecil rasa buah. Aku menyapanya. Terima kasih ya buat permen ini.
Seusai hari di masa yang lainnya, aku selesai mengerjakan tugas lainnya. Saat kembali ke meja kerjaku, ada hadiah kecil yang mirip dengan sebelumnya berisi permen juga. Pengirimnya masih sama. Aku tersenyum lagi.
Saat sosok kecil itu lewat di depanku, aku panggil dia. Kamu berikan hati lagi dan ada permennya untukku? Dia mengangguk. Terima kasih ya. Kataku lagi. Dia hanya tersenyum manis padaku.
Meski mungkin ada banyak hal berat harus kuhadapi di bulan Maret ini, tapi Tuhan selalu berhasil menghiburku dengan cara-Nya. Tuhan itu baik meski di masa-masaku yang tidak mudah.
....
Written by Ari Budiyanti
22 Maret 2024
11-2.765
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H