Langkah-langkah yang tertatih. Kadang perih. Kadang sedih. Kadang luka membuat suara menjadi lirih.Â
Namun
Dalam perjalanan akan tetap melangkah. Tetap menatap dengan terarah. Bahkan selalu ada senyum ramah. Banyaknya luka tak sanggup sekadar membuat syukurku sirna. Aku yakin Tuhan beserta. Iya, aku percaya.Â
Maka
Meski penghalang di hadapan. Membuat jalanku terseok. Pelan namun tak mau terperosok. Diam terkadang namun tak mau hanya berdiri tanpa beranjak.Â
Aku tak seperti itu. Perjalanan itu untuk ditempuh. Bukan menyerah pada waktu. Namun menjadikannya kawan hingga tujuan terengkuh.
Iya setiap hari mempunyai petualangan yang beda. Setiap masa memiliki ceritanya sendiri. Jangan ijinkan luka selamanya menorehkan pilu semata. Biarkan beriring pula dengan tawa yang terdengar manis bagi jiwa.Â
Emosi jangan hanya sekedar sebagai pelampiasan. Biarkan perjalanan sampai pada tujuan. Saat itulah ada kepuasan Sang Tuan. Pemilik semesta, Pencipta diri kau dan aku, sang insan.
....
Written by Ari Budiyanti