Mengapa masih saja marah? Mengapa hilang segala damai? Mengapa juga memendam panas hati? Mengapa hidup dilalui selalu dengan gundah?
Bukankah terlalu singkat hidup itu? Memilihlah dengan bijak apa yang perlu. Jika amarah membeludak karena pelbagai hal ingatlah ini. Hidup itu terlalu singkat. Jangan habiskan untuk tidak bahagia.
Maka berserulah dalam doa yang tak habis-habisnya. Tentang segala prasangka yang tak perlu ada, sirnakanlah. Tak semua berlangsung seperti pemikiran kita. Jadi luangkan waktu untuk bahagia setiap hari meski sejenak saja.
Terimalah hal-hal yang harus terjadi tanpa memusingkan diri dalam segala upaya mengubahnya. Jika memang tak kuasa melakukannya terkadang mungkin itu perlu terjadi demi kebaikan kita. Entah kebaikan yang mana tapi tetaplah melangkah dengan sigap dalam kebajikan tanpa menyela.Â
Hiduplah dengan bahagia karena hidup ini terlalu singkat sesungguhnya.
...
Written by Ari Budiyanti
4 Januari 2024
3-2.713