Tiba-tiba aku ingin menuliskannya. Tentang sebuah kisah yang tiada mampu kupahami meski dalam renung terdalam. Ingin sebenarnya melangkah pergi dan melupakan peristiwa pahit yang menimpa. Tapi sulit. Tak seperti yang kukira.
Lalu aku memejamkan mata meminta hening pada hati yang riuh gulana. Tak perlu lelah dan mengeluh pada masa-masa sulit. Tak guna meratap mengasihani diri melewatinya. Nikmati dan berdamailah dengan rasa pahitnya hidup.
Pada masanya akan berlalu. Yakinilah itu bersamaku. Pada masanya akan tersingkap hal yang perlu kutahu. Jika tidak, itu bukan hal penting yang harus kutahu. Mungkin.
Merasa malas dan menurutinya terus menerus  bisa menjadi permulaan kegagalan. Merasa mudah letih sebagai permulaan enggan. Jika tak dilawan, yang ada hanya terpuruk dalam ketiadaan asa. Maka?
Jawablah semdiri dalam mampumu. Katakan saja dalam diksi-diksi rindumu. Maka mungkin pada masanya kau dan aku akan tahu, apa itu cinta ada di antara kita. Atau biarkan saja berlalu jika memang sudah masanya.
....
Written by Ari Budiyanti
13 Desember 2023
16-2.704
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H