Aku mendengarkan ceritamu. Sebuah kisah yang mengejutkan. Menurutku kisah sedih, pilu, dan lara. Namun kau bawakan dalam tawa. Penuh canda membuatku hanyut bersama alur kisah itu.
Ini bukan dongeng yang sering berakhir bahagia. Ini bukan kisah bahagia. Namun ada lara melukis di dalaamnya. Entah itu menjadi sekedar hiasannya atau yang utama.Â
Bukan tentang peristiwanya. Namun bagaimana menyikapinya dalam bahagia. Dengan bijaksana melangkah kemudian. Bukan tenggelam dalam kehampaan rasa. Untuk apa? Tak sedikitpun mengubah kenyataan yang ada.Â
Tawa dan canda yang kau contohkan. Membuatku memikirkan lagi. Apa aku pun bisa begitu. Mencerahkan rasa pada diri yang terkadang dilanda pedih membayang.Â
Ini bukan sebuah dongeng yang selalu happy ending, katamu sekali lagi. Berdamailah dengan pahitmu dan nikmati saja sepanjang perjalanan. Karena semua akan menuju makna yang akan kau tahu kemudian.
....
Written by Ari Budiyanti
26 November 2023
33-2.685
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H