Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langkah yang Tertahan di Bawah Tabebuya

13 November 2023   17:52 Diperbarui: 14 November 2023   16:06 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi by Kompasianer Dewi Leyly

Aku sedang berjalan mengitari memori. Merenungkan masa kini. Berkutat dengan masa lalu. Kemudian langkahku tertahan di bawah semaraknya bunga tabebuya. 

Aku melihatnya tanpa sengaja. Saat kedua netra memandang bunga-bunga berguguran. Berserakan di tanah namun tetap indah. Aku segera menengadah. 

Bunga tabebuya mekar di angkasa. Semarak, gemerlap di musim panas yang terik. Membuat hati makin tertarik. Melihat begitu banyak hal unik. Menyertai perjalanan diri yang sedang menukik. 

Tak mau terjatuh, terhempas kecewa. Tak mau habis resah yang tak kentara. Itu hanya masa lalu yang berduka. Ingin kini meraih kebahagiaan semata. Tanpa sekedar melepas memori namun bergayut dalam arti. 

Semua terjalin satu persatu dengan menawan hingga langkah kaki tertahan.tak ada yang bisa menghempas kenangan. Sekuat apapun bayangan. Tetap saja melaju dan berjalan.

Di bawah tabebuya aku menemukan makna. Tak serupa dengan dunia yang berubah asa. Sejenak mungkin kaki bisa tertahan di bawah tabebuya. Namun ada ingin terus melanjutkan hidup dengan sepenuh jiwa.

.....

Baca juga: Kau, Musim Dinginku

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

13 November 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun