Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Pergi, Mengapa Marah?

10 November 2023   18:59 Diperbarui: 11 November 2023   04:47 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by FB page Wisdom Quotes and Stories

Aku pergi. Mengapa marah? Aku dekat. Mengapa tersengat. Katakan di mana letak salahku? Kau ingin aku jauh atau mendekat?

Kupikir ....

Setiap rasa berujung pangkal. Pernah kukira tanpa akhir. Bukankah insan itu penuh perubahan dan seringkali mengejutkan. 

Baca juga: Merengkuh Surga

Begitu juga aku. Ada saat di mana ingin mendekat. Namun untuk apa? Bukankah selama ini semua baik-baik saja. Adamu dan tidaknya tak memberi banyak makna. 

Bukankah itu kata-kata yang menyakitkan? Pedih dan tak akan pernah kukata padamu. Aku paham. Aku mengerti. Meski berat, aku memilih pergi.

Bagiku lebih indah mempertahankan kisah hanya dengan mereka yang mau berbagi. Tak harus semua kau tahu. Aku hanya tak bisa berkata-kata lagi. 

Aku pergi. Bukan untuk tak kembali. Mungkin diksi-diksiku akan selalu ada dan merajai. Hingga aku sadar betapa hatiku memang tak bisa lepas dari puisi.

Baca juga: Senyum Gadis Kecil

Apapun yang kau pikirkan. Apapun yang kau pradugakan. Apapun itu, puisiku akan hadr lagi esok hari. Namun, aku tetap pergi dari sebuah sisi hati

...

Written by Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun