Pada segenap asa dalam hati yang sedang ingin menggapaimu. Raih dalam damba sebuah memori manis yang mulai terlukis. Tak banyak kisah kita namun sungguh mengesankan jiwa. Hadirmu memberi sejuta pesona yang tak terkira. Sedalam itukah cinta yang kurasa?
Ada rindu dalam kerjapan mata. Tak mau terpejam takut bayangnu menghilang. Hanya sedikit saja memori indah dalam sapaan ramah dan gurau renyah. Memberi tawa yang tak berujung, tak tahu di mana mulainya.Â
Sekokoh itukah jembatan penghubung hati kita? Atau hanya hatimu saja yang tak tersentuh? Aku sungguh tak tahu. Aku tak memahami sejatinya cinta hingga hadirmu di depan mata yang sangat nyata.Â
Kini ada rindu selalu menghias kalbu. Tentang hadirmu yang sejenak dan sementara itu. Memberi banyak ragu di sudut tunggu. Akankah kau pun merasa dan tahu? Atau semua akan pula segera berlalu.Â
Aku tak tahu. Hanya saja segenap cintaku itu seperti aliran air yang sejuk melingkupi nurani. Menerobost jembatan menuju cinta manis yang jauh. Tapi aku tak peduli pada jarak. Sesungguhnya semua akan tersibak. Melalui jembatan rindu kita.Â
Ya kau dan aku yang akhirmya menjadi kita.
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
30 Oktober 2023
22-2.650
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H