Apa benar kau lupa padaku? Atau kau hanya tak peduli. Segala rasa yang pernah ada mengusik hati, dulu, apakah kini tiada bersisa?
Kau sedang apa? Mengapa terus tak peduli. Hanya saja, hati ini tak bisa sama. Aku ingin sepertinu, mencoba juga tak peduli, namun aku tak bisa.
Air mata berderai dalam harap dan doa. Jangan ada setitik lupa padaku. Karena itu sungguh menghancurkan segala memori manis yang pernah melintas di perjalanan kita.Â
Kalau memang bisa, tetaplah begitu. Terus saja tak peduli hingga aku pun lelah padamu dan melakukan hal sama. Semoga bisa aku menjadi tak peduli pada segala rasa yang telah menguntai rindu.
Perlahan seiring waktu mungkin setitik lupamu akan berhasil menghentikan cintaku.
....
Written by Ari Budiyanti
23 Oktober 2023
14-2.641
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H