Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cemburu, Apakah Tandanya Cinta?

28 Oktober 2023   09:38 Diperbarui: 28 Oktober 2023   10:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Satu tahun lagi, atau mungkin dua tahun, entah kapan. Anggie tidak terlalu peduli. Terpenting sekarang Anggi tidak mau ambil pusing. Pebih baik kembali saja menulis dan melepas segala resah dalam rangkaian kata. Bukankah itu lebih berguna?

Sita masih di sebelahnya sambil menikmati camilan yang dibawa Anggie ke taman. "Bener, ga mau cerita nih?

Sekali lagi Anggie hanya menggeleng. Lalu mengeluarkan buku puisi dari tas kecilnya, membaca dan hanyut dalam untaian diksi penulisnya. 

Sita hanya bisa geleng-geleng kepala juga. "Ah Tuhan, semoga Anggie segera bertemu dengan kekasih hati yang sesungguhnya sehingga tidak perlu merasa sedih atah patah hatuiberulang-ulang." Doa Sita dalam hati, tulus untuk sohibnya.

"Anggie, weekend nanti kita ke pantai yuk lihat sunset" Sita paling tahu kebiasaan  dan kesukaan temannya kalau galau. Melihat sunset atau tenggelamnya matahari di jingganya angkasa. Pasti indah dan mengunggah inspirasi.

Kali ini Anggie mengangguk senang dan sebuah senyumin manis menghiasi wajahnya. 

Sita tertawa, benerkan lagi galau tapi rahasia. Cemburu oh cemburu mengapa kau mengacaukan hati sohibku. Apakah benar cemburu tandanya cinta ya. Batin Sita tanpa mau berucap lagi dan ikutan Anggie membaca buku yang sudah dibawanya ke taman. 

Membaca buku berdua di taman memang sering mereka lakukan di waktu senggang yang sama. "Jangan galau lama-lama ya Nggie," bisik Sita pada Anggie. Anggie tidak menjawab, hanya membisu menikmati buku puisi koleksinya.

"Mana ada orang mau cemburu, itu kan kadang muncul begitu saja," Anggie berkata-kata dalam hatinya sendiri.

.....

Written by Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun