Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Rindu

15 Oktober 2023   21:46 Diperbarui: 15 Oktober 2023   22:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba, kau di depanku. Seolah seperti sebuah kilatan cahaya saja hadir seketika. Rindu yang lama membuncah tiba-tiba saja  kembali berkelebatan di kepala. 

Kau tak lagi merupa rindu. Cinta padamu tersalurkan dalam pertemuan yang sejenak. Namun apakah sama yang kau rasa pula? Sungguh aku tak tahu. 

Menikmati setiap detik yang bergulir saat kebersamaan. Enggan kaki beranjak pergi. Enggan melihatmu jauh lagi. Tak selalu ada kesempatan dalam sua yang begitu dekat.

Baca juga: Perihal Rindu

Sekali lagi itu hanya rindu. Aku tak ingin memilikimu jika memang tak mampu. Jika hati tak mau. Aku tak pernah bisa memaksakan rindu.

Akhirnya waktu berakhir. Di antara kita tak lagi ada kata. Kilatan cahaya emas melingkar di jemari menjadi penanda. Kau dan aku tak mungkin bisa. Hanya ada satu kata, persahabatan. 

Sungguh kembali hati merindu. Menanti titik temu yang mungkin tak pernah akam ada. Aku tak bisa lagi berkata-kata. Biar yang sudah berlalu menjadi memori manis. Terkenang selamanya untuk kembali menamha rindu.

...

Written by Ari Budiyanti

Baca juga: Perihal Mengampuni

#PuisiHatiAriBudiyanti

15 Oktober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun