Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjejak Kesal

14 Oktober 2023   21:04 Diperbarui: 14 Oktober 2023   22:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Perjalanan membawa diri pada pertemuan. Pertemuan yang tak terhindarkan bahkan oleh kemauan. Semua melaju demikian.

Hingga ada amarah merajai hati. Mejejak kesal menapaki pekat malam tak bertepi. Ada tanya pada hati yang terus ingin mengakhiri.

Semua sirna pada rasa yang tertinggal tanpa ada sisa meski dalam kisah yang sepenggal. Lalu diri seperti berlari tersengal. Sesak oleh rasa yang mendesak membuat jari terkepal.

Begitulah yang kurasa kini. Segala cinta padamu telah membutakan ragu  semua tentang keberadaanmu sungguh memberi rindu. Namun tak ada sedikit saja keberanian padaku. 

Kisah kita seolah berakhir dalam jejak-jejak yang meninggalkan kesal pun sesal. Aku sungguh mencintai kamu yang tak pernah mau kucintai dengan caraku.

....

Baca juga: Mengejar Apa?

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

14 Oktober 2023

6-2.633.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun