Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sedih dalam Rindu

3 September 2023   14:14 Diperbarui: 3 September 2023   14:16 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi FB page Rasonabe Catherine Calunsag

Aku menatap diri di balik cermin dan merasa. Hanya merasa dan mungkin tak mengerti. Mengapa ada kesedihan melanda saat kehilangan. Bukankah itu sebuah pilihan dalam kehidupan. Mengapa ternyata menyesak di dada.

Seumpama perasaan itu pergi lalu mengapa. Bukankah itu hal yang biasa. Insan mengembara dalam belantara kehidupan. Mengapa juga tersiksa dan merana. Mungkin fokus telah bergeser dari tujuan. Sehingga membiarkan diri terluka.

Namun untuk apa dan mengapa?

Baca juga: Pedih

Tiada jawab. Hanya diam. Tak ada suara. Tak ada rasa. Tak ada mau. Semua berakhir pula karena sebuah pilihan. Biarkan saja. Bukankan pada masanya nanti akan memahami makna. Tak cukup sehari, tak bisa seminggu. Mungkin setahun atau bahkan sewindu. 

Entahlah. 

Kadang dunia berputar dengan caranya. Pertemuan dan perpisahan pasti berarti. Jangan membiarkan diri terlena di ujung salah satunya. Semua, pada nyatanya berjalan beririnagn bersama. Bergantian menghampiri. Maka, jangan lagi membiarlan sedih dalam rindu. 

Nikmati saja saat merasakannya. Hapus sedih ganti dengan tawa dan senyum pada diri. Katakan bahwa sesungguhnya cinta itu tak bisa terpaksa. 

Biarkan saja waktu membantu mengarahkan ke mana hati menuju pada akhirnya. 

Baca juga: Hempasan Rindu

....

Written by Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun