Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apakah Benar Mal Telah Sepi?

20 Agustus 2023   17:48 Diperbarui: 20 Agustus 2023   19:00 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com

Saya dulu suka sekali berjalan-jalan ke mal di area Jakarta untuk refreshing saat harus menghabiskan waktu untuk menunggu adik pulang kerja. Setidaknya duduk-duduk manis sambil makan beberapa menu sembari menanti. 

Kalau mood sedang baik, di mal saya duduk-duduk sambil membaca buku yang saya bawa dari rumah. Kalau mood sedang kurang mendukung biasanya saya jalan-jalan saja menghabiskan waktu untuk melihat aneka pernak-pernik atau buku-buku baru di toko buku dalam mal. 

Sering juga saya mendapati bazar buku di dalam mal. Lumayan bukan. Pada beberapa kesempatan saya juga menghabiskan waktu bersama keluarga kakak dengan berjalan-jalan di area mal yang ada di Bekasi. Saya lebih sering menemani keponakan untuk bermain di play ground sementara kakak mencari beberapa barang keperluannya.

Kami juga kadang mengisi waktu makan siang di mal dengan aneka pilihan makanan yang tak biasa kami konsumsi sehari-hari. Selain itu, kalau ada film baru, kami juga menonton bersama di mal. Pokoknya semua bisa didapat di mal. Setidaknya untuk beberapa orang tertentu, mal bisa menjadi tempat refreshing dari aneka kesibukan harian. 

Sekarang saya sudah tidak lagi menikmati jalan-jalan di mal karena adik sudah pindah ke kampung halaman dan tidak bisa menemani jalan-jalan lagi di mal. Keluarga kakak juga sudah pindah jauh sehingga tak ada kesempatan mengunjungi mereka dan jalan-jakan di mal bersama-sama. 

Semua ada masanya. Saya sekarang lebih banyak mendengarkan cerita murid-murid saya kalau mereka habis jalan-jalan ke mal bersama keluarganya saat weekend. 

Jadi apa benar mal bertambah sepi pengunjung? Saya sejujurnya tidak tahu banyak.

Kalau mal tambah sepi, mengapa masih saja ada cerita tentang mereka yang jalan-jalan ke mal. Ada juga aneka kisah makan bersama di mal-mal tertentu atau menonton film di mal.

Benarkah mal menjadi lebih sepi pengunjung? 

Ada yang mau bantu jawab pertanyaan saya tersebut? 

Beberapa waktu lalu adik baru bilang ke saya kalau mal di Purwokerto ada yang gulung tikar dan tutup. Wah kasihan sekali pikir saya. Apalagi mal yang dimaksud sering menjadi tempat pertemuan kami dengan beberapa teman saat musim liburan sekolah. 

Kalau ada mal yang tutup, apa ada mal lain yang baru buka? Bagaiamana dengan kondisi di daerah rekan-rekan tinggal? Apa masih ada mal yang buka atau bertambah sepi bahkan tutup?

Di dekat tempat tinggal saya juga ada sebuah mal besar yang sudah tidak beroperasi lagi, di daerah Gading Serpong, Tangerang.

Kalau sore sampai malam saja halaman parkirnya digunakan untuk wisata kuliner secara khusus. Banyak penjual makanan di sana. Saya hanya lihat sekilas dan belum pernah mampir ke lokasi tersebut sejak berubah fungsi menjadi kawasan kuliner. 

Saya pribadi lebih suka belanja barang secara online dari rumah tanpa harus jalan ke mall. Begitulah akhir-akhir ini. Makanan pun bisa didapatkan dengan jasa online. Belum lagi keperluan seperti kosmetik, buku-buku, dan aneka barang lainnya tinggal dipesan saja secara online lalu diantar ke alamat. Kita tinggal transfer saja uang pembayarannya. Mudah ya. 

Bukankah ini juga bisa menjadi alasan mal menjadi sepi dan sampai gulung tikar? Banyak tenaga kerja menjadi kehilangan mata pencahariannya. Begitulah, dunia menjadi seperti terpusat di rumah masing-masing. Fungsi mal makin tergantikan.

Meski demikian, tidak sedikit juga mal-mal besar yang masih terus beroperasi dan menjadi tempat tujuan jalan-jalan pun refreshing orang-orang tertentu. Kalau dibilang mal menjadi sepi, saya tidak bisa mengiyakan begitu saja. Apalagi kalau disebutkan daya beli masyarakat menurun, saya rasa tidak juga. 

Jadi perlu ada pengamatan khusus dan data yang valid untuk memutuskan keberadaan mal yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, apa benar telah menjadi lebih sepi. Jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak. 

Itu sekelumit kisah saya mengenai mal berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi. Saya tunggu respon dan masukan teman-teman lainnya ya. Anda boleh setuju pun boleh tidak setuju pada opini saya di atas. 

Selamat menikmati masa libur Minggu bagi yang libur. Apa Anda jalan-jalan ke mal minggu ini atau di rumah saja seperti saya? Kakak saya juga tadi mengirim video singkat kalau mereka sekeluarga sedang jalan-jalan di mal. Nah kan. 

...

Written by Ari Budiyanti

20 Agustus 2023

30-2.604

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun