Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menikmati Akhir Pekan dengan Sahabat

20 Mei 2023   09:23 Diperbarui: 20 Mei 2023   13:05 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Dor," hampir saja melompat jantungku dari tempatnya tersembunyi. Itu bukan suara tembakan ya. Tapi sohibku yang mengagetkanku dengan sangat. Biasa, dia memang suka mengagetkanku jika tahu aku sedang bengong, menurut dia. Padahal memang iya, eh, haha.

"Anggi, katanya kamu udah ga mau memikirkan dia lagi. Udah kelar belum itu perasaan di hati hah? Jangan-jangan, kamu masih sering mimpiin dia ya?" seru Vira sambil ambil tempat duduk di bawah pohon tak jauh dariku.

Iya itu kebiasaanku, kalau suntuk, suka ke taman dan cari pohon rindang, bukan mencari kursi untuk duduk menuliskan inspirasi tulisan yang muncul. Aku lebih suka duduk di rumput sambil membaca atau menuliskan apa saja yang melintas di kepalaku.

Buku berisi aneka ideku memang selalu kubawa kemana-mana. Itu juga sudah dihapal sama sohibku Vira.

Tapi, sore itu tanpa buku, aku hanya duduk-duduk diam di bawah pohon kesukaanku. "Nih, dari pada melamun, kamu baca buku aja. Aku kemaren ke toko buku, di deretan buku fiksi, novel dan aku lihat buku ini. Kamu kenal kan penulisnya?"

Dokpri
Dokpri
"Berdansa dengan Kematian," bacaku lirih. Judulnya aja bikin merinding. Vira tahu aku ga suka horor, kenapa malah aku dikasih buku novel horor sih. Batinku agak bertanya-tanya. Mau kesel ya ga bisa, dia kan sohibku, paling tahu aku. Ga mungkin lah dia kasi aku buku novel fiksi horor.

"Eh, itu ga horor kayak pikiranmu kok Anggi. Baca saja. Hanya ya misteri gitu lah, petualangan aja, seru sih. Aku dah baca semalam. Langsung habis semua babnya. Lagian kamu kan sering nulis fiksi, jadi ya aku kasih aja buku ini ke kamu. Baca ya. Daripada melamun di bawah pohon besar lagi.. hiii.. " kata Vira menjelaskan maksud hatinya.

"Thanks Vira. Makasih buat buku novelnya. Aku kenal koq sama penulisnya.. Acek Rudy kan nama pena Pak Rudy Gunawan, salah satu penulis ternama di Kompasiana. Bahkan satu-satunya penulis yang dapat anugerah rekor MURI sebagai Numerolog pertama di Indonesia kan. Tentu saja aku tahu." jawabku.

Dokpri
Dokpri
Tak disangka, aku dapat juga novel perdananya lewat sahabat karibku, Vira. Aku mulai membacanya dan masuk ke bab 1. Kisahnya bikin merinding tapi menyenangkan bahasanya menarik dan bikin pengen baca lagi bab berikutnya.

"Tak hanya itu, banyak pesan bermakna di dalamnya. Aku suka," kata Anggi dalam hati.

Tak kusadari aku sudah hanyut dalam ceritanya dan kembali aku cuekin sohibku Vira. Salah siapa kasih buku ke pembaca buku kayak aku. Batinku.

"Iyah, salah waktu nih, aku dicuekin lagi." Vira mengeluarkan buku lainnya dari dalam tasnya dan membaca lembar demi lembar kumpulan cerpen favoritnya. Karya Ari Budiyanti, salah satu teman Acek Rudy di Kompasiana. Vira tahu juga dari cerita Anggi. Kata Anggi, si Ari Budiyanti ini juga habis menerbitkan buku kumpulan cerpen perdananya. Koq bisa di bulan yang sama ya, Mei 2023.

Dokpri
Dokpri
Mungkin hanya kebetulan saja, batin Vira. Kini kedia anak itu membaca buku bersama di bawah pohon sambil duduk manis menikmati isi cerita masing-masing dalam dua buku bergenre sangat berbeda.

Vira mendapat buku itu dari Anggi. Kata Anggi itu kumpulan cerpen romantis bertema cinta pada kekasih, keluarga, teman, dan lingkungan. Ternyata menghabiskan waktu weekend sambil baca buku itu menyenangkan ya.

"Pria Tanpa Suara dan Putri Bunga. Apa juga maksudnya penulis membuat judul buku seperti ini ya." Kata Vira lagi dengan suara berbisik. Kawatir dia menggangu sohibnya.

Dokpri
Dokpri

Meski begitu, Anggi mendengarnya. Terbukti dari sahutan Anggi, lihat aja di bagian belakang buku, back book cover nya, kan ada sedikit tuh gambaran kisahnya." Anggi tiba-tiba nyeletuk di tengah keseriusan baca bukunya. 

Vira mengangguk-angguk." Ada catatan dari Dewi Leyly juga di back covernya. Apa mereka sahabatan ya, kalau iya berarti kayak aku dan Anggi, hihi." Vira berbisik lagi. Anggi hanya senyum-senyum saja. Ternyata sohibnya juga berpikiran sama.


Kini tak ada suara lagi di antara Anggi dan Vira. Mereka masing-masibg sibuk membaca buku fiksi yang dibawa Anggi.

.....
Teman-teman mau tahu isi buku fiksi yang mereka berdua baca? Kalau mau fahu isinya, baca juga dong, hehe. Selamat menghabiskan waktu weekend  bersama orang-orang yang kalian kasihi ya. Membaca jadi piljhan manis mengisi weekend loh.

Salam literasi dari penulis, Anggi, dan Vira ya.

...
Writen by Ari Budiyanti
20 Mei 2023

20-2557

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun