inspirasi menulis buat saya. Kalau Anda?
Bu Anis Hidayatie, sosok perempuan inspiratif yang saya kenal di Kompasiana. Beliau sangat banyak memberikanJauh sebelum ada tema penulis perempuan di Kompasiana, saya pernah menulis juga tentang Beliau di sini. Perkenalan kami di Kompasiana sungguh sebuah anugerah buat saya. Bu Anis begitu saya menyapa Beliau dalam percakapan sehari-hari.
Dua orang kompasianer perempuan yang pernah amat sangat ingin saya temui adalah Bu Anis Hidayatie dan Mbak Leya Cattleya. Semesta mengabulkan, sungguh kebaikan Tuhan. Saya bisa bertemu mereka berdua di Kompasianival 2019.
Saya begitu bahagia bahkan bisa merasakan satu panggung di Kompasiana bersama Bu Anis karena saya mendapat doorprize Kompasianival waktu itu.
Bu Anis pernah menghubungi saya di suatu masa. Inti dari percakapan kami adalah bahwa Bu Anis akan menolong saya membukukan satu jenis karya saya di Kompasiana. Bebas, mau puisi, cerpen atau tema lainnya.
Gayung bersambut. Betapa bahagianya saya. Ternyata konsistensi saya menulis di Kompaaiana membuahkan hasil. Melalui Bu Anis, saya bisa menerbitkan 1 buku berjudul Jejak Literasi Ari Budiyanti.
Buku itu berisi kisah perjalanan literasi saya dan kegiatan pendidikan yang saya lakukan. Ini sungguh keajaiban buat saya. Tulisan-tulisan saya dibukukan for free. Hadiah dari Bu Anis atas persahabatan kami. Terima kasih banyak Bu Anis.
Tak hanya itu, Bu Anis juga salah satu kompasianer, penulis perempuan yang memotivasi saya untuk mengikuti aneka event komunitas di Kompasiana. Ujung dari event adalah karya yang dibukukan. Akhirnya ada banyak karya saya yang juga ikut dibukukan. Saya merasa sangat senang.
Bu Anis juga setia menulis. Beliau menghargai tiap penulis karya berbagai kategori. Bu Anis tak hanya piawai menulis karya fiksi namun juga banyak menulis artikel-artikel lainnya tentang wisata, budaya, biografi, dan lain sebagainya.
Setidaknya itu yang saya kenal dari Beliau. Ada lebih banyak dari itu pastinya. Beliau juga berhasil melakukan ibadah Umroh secara tak langsung juga karena tulisan. Â Beliau tulus dalam memberi. Tak pernah pilih-pilih dalam berkawan. Meski bahkan berbeda keyakinan.
Bu Anis juga senang memotivasi orang lain agar membukukan karya mereka sehingga tidak bertebaran begitu saja di aneka platform menulis. Iya kesempatan berkenalan dengan Bu Anis menjadi salah satu langkah langkah awal saya bisa membukukan karya-karya saya di Kompasiana ini. Sekali lagi, terima kasih banyak Bu Anis.