Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bunda Roselina Tjiptadinata dan Keramahannya yang Luar Biasa Seperti Sosok Kartini Masa Kini

24 April 2023   07:28 Diperbarui: 24 April 2023   13:04 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunda Roselina Tjiptadinata yang saya kenal sebagai Bunda Helena Roselina di media sosialnya, Beliau adalah salah satu kompasianer senior yang rendah hati dan hatinya dipenuhi cinta.

Mengapa demikian?

Saya super salut karena Beliau bahkan membuat daftar nama kompasianer yang akan Beliau kunjungi setiap hari agar tidak terlewat. Ini luar biasa. Ada keramahan dan kasih di dalamnya. Tidak ingin mengecewakan mereka yang juga sudah menyapa Beliau dalam artikel-artikelnya di Kompasiana.

Dari Beliau, saya belajar sangat banyak kasih. Kasih itu memberi. Bukan karena sudah diberi lebih dulu oleh orang yang sama lalu mengembalikan memberikan kasih. Kalau begini adalah hal biasa. Semua orang biasa dan bisa melakukannya.

Saya menuliskan pengalaman saya dengan Bunda Roselina. Jadi apa yang saya tulis dalam artikel ini adalah murni relasi saya dengan Beliau.

Bunda Roselina selalu saja giat menyapa saya, Beliau yang selalu memulai. Seringkali saya amat sangat lama membalas sapaan Bunda Roselina di Kompasiana karena kebiasaan saya membalas komentar secara kolektif.

Mungkin ada kalanya komentar tidak terbaca karena tumpukan notification di Kompasiana. Meski demikian, Bunda Roselina tidak pernah mengurungkan niat baiknya dalam menyapa saya.

Keramahan Beliau sungguh menyentuh hati saya. Pernah saking lamanya saya tidak membalas sapaan di Kompasiana karena kondisi saya yang super sibuk (sok sibuk kali ya haha), Bunda Roselina menyapa saya di media sosial FB saya. Saya merasa sangat di0erhatikan dan dikasihi oleh Beliau.

Memberi, lagi dan lagi. Itulah yang Beliau lakukabn. Saya ingat pada acara Kopdar penulis Kompasiana dan YPTD dalam rangka ulang tahun YPTD dan juga merayakan ulang tahun Bunda Riselina, Beliau dan Ayahanda Tjiptadinata memberikan kami cinderamata. Bagi semua yang hadir di acara kopdar tersebut tepatnya di Perpusnas.

Dokpri
Dokpri
Ada hal yang menarik akan saya ceritakan di sini mengenai cknderamata yang diberikan jauh-jauh dari Australia. Saya saja belum pernah sampai sana, eh tapi buku saya sudah sampai Australia bersama Bunda Roselina loh. Hehe

Cerita pertama
.
Saat saya barus saja selesai membacakan puisi di panggung,  Bunda Roselina memberikan pada saya cinderamata. Waktu itu Beliau duduk di deretan paling depan dan sebelahnya ada Pak Wijaya Kusuma.

Dokpri
Dokpri
Saya diberi tempat duduk oleh Pak Wijaya Kusuma sehingga saya bisa berbincang berdua dengan Bunda Roselina. Tak hanya itu, Beliau memberikan cinderamata manis yang saya sangat suka. Terima kasih banyak Bunda Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun