Bunda Roselina Tjiptadinata yang saya kenal sebagai Bunda Helena Roselina di media sosialnya, Beliau adalah salah satu kompasianer senior yang rendah hati dan hatinya dipenuhi cinta.
Mengapa demikian?
Saya super salut karena Beliau bahkan membuat daftar nama kompasianer yang akan Beliau kunjungi setiap hari agar tidak terlewat. Ini luar biasa. Ada keramahan dan kasih di dalamnya. Tidak ingin mengecewakan mereka yang juga sudah menyapa Beliau dalam artikel-artikelnya di Kompasiana.
Dari Beliau, saya belajar sangat banyak kasih. Kasih itu memberi. Bukan karena sudah diberi lebih dulu oleh orang yang sama lalu mengembalikan memberikan kasih. Kalau begini adalah hal biasa. Semua orang biasa dan bisa melakukannya.
Saya menuliskan pengalaman saya dengan Bunda Roselina. Jadi apa yang saya tulis dalam artikel ini adalah murni relasi saya dengan Beliau.
Bunda Roselina selalu saja giat menyapa saya, Beliau yang selalu memulai. Seringkali saya amat sangat lama membalas sapaan Bunda Roselina di Kompasiana karena kebiasaan saya membalas komentar secara kolektif.
Mungkin ada kalanya komentar tidak terbaca karena tumpukan notification di Kompasiana. Meski demikian, Bunda Roselina tidak pernah mengurungkan niat baiknya dalam menyapa saya.
Keramahan Beliau sungguh menyentuh hati saya. Pernah saking lamanya saya tidak membalas sapaan di Kompasiana karena kondisi saya yang super sibuk (sok sibuk kali ya haha), Bunda Roselina menyapa saya di media sosial FB saya. Saya merasa sangat di0erhatikan dan dikasihi oleh Beliau.
Memberi, lagi dan lagi. Itulah yang Beliau lakukabn. Saya ingat pada acara Kopdar penulis Kompasiana dan YPTD dalam rangka ulang tahun YPTD dan juga merayakan ulang tahun Bunda Riselina, Beliau dan Ayahanda Tjiptadinata memberikan kami cinderamata. Bagi semua yang hadir di acara kopdar tersebut tepatnya di Perpusnas.
Cerita pertama.
Saat saya barus saja selesai membacakan puisi di panggung, Â Bunda Roselina memberikan pada saya cinderamata. Waktu itu Beliau duduk di deretan paling depan dan sebelahnya ada Pak Wijaya Kusuma.
Cerita kedua
Suatu kali saya menggunakan pulpen/bolpon bertinta warna hitam di sekolah dan saya menulis untuk suatu tugas sekolah. Beberapa murid saya melihat dan berkomentar memuji kata mereka bolpoin saya bagus.
Wah jauh sekali Ms dari Australia, kata mereka lagi dan mereka bergantian mencoba bolpoin pemberian dari Bunda Roselina. Saya hanya senyum-senyum saja melihat kebahagiaan anak-anak didik saya.
....
Bunda Roselina memberikan cinderamata dengan tulus. Ini kebaikan Beliau berkenan memberi dan memberi bersama suami tercinta.
Memang pemberian bisa dilakukan dengan banyak cara tak selalu dalam bentuk materi. Termasuk artikel ini saya berikan tulus pada Bunda Roselina sebagai apresiasi atas segala keramahan dan juga kebaikan hati Bunda Roselina.
Tak ada niat sama sekali dalam hati saya membanding-bandingkan Bunda Roselina dengan penulis perempuan lainnya di Kompasiana. Saya sangat yakin, para pembaca juga merasakannya. Ada ketulusan dalam artikel ini sebagai tanda kasih saya pada Bunda Roselina.
Saya melihat sosok Kartini dalam diri Bunda Roselina sepanjang relasi persabahatan kami yang berawal di Kompasiana. Untuk admin Kompasiana, terima kasih ya memberi ruang untuk kami bersua di sini melalui karya.
Bahkan beberapa kali saya menenukan tulisan Bunda Roselina masuk di tren pekan ini. Menunjukkan kalau Budna Roselina mempunyai banyak pembaca pada karya-karya tulis Beliau. Selamat ya Bunda Roselina. Dalam usia Bunda yang telah lanjut, Bunda masih terus menginspirasi kami.
Pernah juga satu kali saya berbincang singkat dengan Bunda Roselina tentu bersama Ayahanda Tjiptadinata melalui HP. Â Rasanya saya sangat senang dan tersanjung juga terharu ketika ada di hati mereka. Terima kasih banyak sekali lagi Bunda Roselina yang baik hati.
Semoga tulisan ini berkenan di hati Bunda Roselina ya. Salam hangat dan hormat Ananda untuk Bunda Roselina dan Ayahanda Tjiptadinata.
.....
Written by Ari Budiyanti
24 April 2023
20-2.530
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI