Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Warisan dalam Kamar Pendaringan, Sebuah Buku yang Ditulis dengan Sepenuh Cinta

19 April 2023   09:27 Diperbarui: 24 April 2023   18:44 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku berjudul Warisan dalam Kamar Pendaringan karya Widz Stoops menjadi bacaan manis pagi ini di rumah. Saya menghabiskan pagi saya dengan membaca buku sambil menikmati taman depan rumah yang sejuk.

Kisah dalam buku ini sungguh sangat kaya. Cerita penuh cinta dari seorang anak, Widz Stoops pada dan tentang Ibunya yang Beliau panggil Emek. Jujur ada rasa haru menyelimuti hati saya saat membacanya.

Dalam buku perdananya, Mbak Widz mengisahkan tentang berbagai kenangan keluarga yang diawali dari Kamar Pendaringan. Apakah Anda semua tahu apa itu Pendaringan?

Sebagai orang Jawa, kata pendaringan bukan hal asing bagi saya. Namun Mbak Widz, (begitu kami saling bertegur sapa selama ini dalam pesan-pesan sederhana), menyajikan dengan sangat apik makna dari kata pendaringan.

Silakan temukan makna apik dari pendaringan dalam buku ini. Tak hanya kosakata apik yang Mbak Widz perkenalkan dalam buku ini. Namun lebih kaya dari itu. Ada banyak resep keluarga yang dengan rendah hati Mbak Widz bagikan beserta kisah-kisah dibaliknya.

Selalu ada kenangan dalam keluarga, suka dan duka mengiringi kehidupan namun tak boleh menjadikannya penghalang untuk maju. Ada kalanya kondisi kita di atas/berhasil namun ada masanya kita berada dalam situasi sulit.

Saya membaca hal tersebut juga menimpa keluarga besar Mbak Widz. Pada resep tentang Bubuk Nasi Ulam Betawi, saya melihat bagaimana bijaknya seorang Ibu, Emek dalam tulisan mbak Widz, mengemas kesulitan keuangan keluarga menjadi kenangan yang membangkitkan semangat.

Saya berulang kali menghapus air mata haru dan kagum atas Beliau, Emek, Ibunya Mbak Widz. Saya sampai berharap ingin sekali bertemu dan berbincang dengan Beliau.

Baca juga: Menolak Lelah Hati

Tak hanya itu, Mbak Widz juga mempunyai kepiawaian dalam menulis. Bahasanya menarik pun nyaman dibaca. Ketika saya mencerna makna dalam kisah Kamar Pendaringan tentang legenda Dewi Sri dalam buku ini saya merasa mendapat pengetahuan tambahan dalam cerita rakyat.

Mbak Widz juga menyampaikan mengenai lokasi rumah tinggalnya semasa kecil dan ada hal mengesankan mengenai kisah pohon bunga kamboja merah. Ada kisah menarik yang terkesan mistis dari pohon tersebut namun bertujuan kebaikan bagi lingkungan.

Anda penasaran? Dapatkan cerita lengkapnya dalam buku ini ya. Banyak makna yang didapat tentang kehidupan. Bagi para Ibu atau siapaun yang suka memasak juga akan dengan mudah cocok dengan buku ini.

Kumpulan resep keluarga sepanjang yang ingin dibagikan oleh Mbak Widz melalu Emek atau Ibu tercinta, memberi tambahan pengetahuan pula tentang makanan. Ada cinta dibalik setiap kisah resep yang dibagikan.

Saya bukan orang yang pintar memasak, jadi tulisan resep tidak bisa saya uraikan mendetail dalam artikel ini. Silakan baca ya bukunya agar tahu kisah lengkapnya.

Hal menarik lainnya adalah ketika saya membuka buku ini di kelas dan murid-murid saya melihat, ada seorang anak yang langsung ingin pinjam buku tersebut. "Miss, papiku suka masak, aku boleh pinjam bukunya kan?"

Saya tersenyum mengingat kenangan manis tersebut. Anak ini sangat peduli pada papinya/ayahnya sampai memikirkan buku mbak Widz sesuai untuk ayahnya terkasih.

Jadi buku ini cocok dibaca tak hanya oleh para wanita saja. Para pria pun bisa membacanya. Tak hanya tentang resep masakan, namun ada kisah hangat tentang keluarga di dalamnya.

Happy reading
...

Written by Ari Budiyanti
19 April 2023

13-2.523

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun