Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mudik Lebih Awal Selagi Jalanan Masih Sepi

18 April 2023   09:43 Diperbarui: 19 April 2023   00:33 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Jumat lalu adalah hari terakhir saya bekerja sebelum liburan panjang, sekitar 2 minggu. Sabtu malam saya berencana mudik untuk merayakan lebaran di rumah bersama keluarga. Namun sayangnya saya tidak mendapatkan tiket yang saya mau.

Akhirnya saya memutuskan pulang langsung malamnya hari Jumat. Untung saja ada tiket pulang tapi memang resikonya badan masih terasa sangat lelah setelah seharian bekerja.

Singkat cerita, saya sepulang kerja cepat-cepat beres-beres untuk mudik lebih awal dari rencana sebelumnya, hari Sabtu malam. Lalu di atas jam 9 malam, saya dijemput naik kendaraan yang saya pesan.

Badan yang lelah membuat saya lebih banyak tidur saat melewati jalanan ibukota. Sesekali saya membuka mata dan mendapati mobil melaju dengan baik. Memang sesekali berhenti karena lampu merah dan kemacetan kecil.

Baca juga: Menolak Lelah Hati

Kami melewati jalur mudik yang biasanya. Jadi belum menggunakan jalur alternatif. Saya memilih mudik lebih awal dengan harapan jalanan yang dilewati masih sepi dan ternyata demikian.

Dokpri. Jalanan yang saya lewati kala mudik masih sepi
Dokpri. Jalanan yang saya lewati kala mudik masih sepi
Menjelang pukul 8 pagi mobil yang saya kendarai berhenti untuk istirahat di sebuah rumah makan pinggir hutan. Di sana juga ada tempat duduk yang nyaman untuk beristirahat sembari menikmati pemandangan alam.

Jalur jalan raya di depan saya masih sepi di waktu pagi. Namun saya sempat tanyakan pada petugas parkir yamg berjaga di situ. Kata beliau saat hari mulai sore sampai malam, jalanan sudah mulai ramai.

Dokpri
Dokpri
Mungkin sudah banyak pemudik seperti saya yang memilih pulang lebih awal karena kondisi mendukung. Barang bawaan saya memang tidak banyak karena buru-buru beberes. Hanya 1 tas saja dan bekal makanan secukupnya.

Supir kendaraan juga memberi saya makanan ringan/ snack dan minuman. Katanya untuk promo mobil travel. Saya tersenyum kecil menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Meski tidak nampak karena saya mengenakan masker.

Baca juga: Singgasana Rindu

Bagi penumpang yang berpuasa, makanan tersebut bisa juga untuk bekal sahur pada waktunya. Iya bisa buat tambahan makanan sahur, camilan.

Saya juga sempat menikmati perjalanan saat melintasi hutan dan melihat pegunungan dari jauh. Ah sungguh menyegarkan.

Dokpri
Dokpri

Singkat cerita, perjalanan mudik saya lancar dan bisa sampai di rumah dengan selamat. Saya bertemu Ibu, adik, kakak, dan saudara lain dengan senang. Bahagianya bisa mudik dengan nyaman.

Untuk rekan-rekan yang akan mudik lebaran, hati-hati di jalan. Semoga perjalanan lancar dan nyaman. Jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman yang cukup serta obat-obatan pribadi untuk jaga-jaga di perjalanan. 

Dokpri
Dokpri

Pastikan pula mobil atau kendaraan lain yang Anda pakai untuk mudik ada dalam kondisi baik sehingga perjalanan tidak terganggu. Perhatikan pula letak pom bensin yang sesuai untuk Anda mengisi bensin kendaraan dan melakukan beberapa aktivitas pribadi lainnya. 

Pastikan kondisi aman dan nyaman untuk perjalanan mudik bersama keluarga tercinta.

Salam mudik

..

Written by Ari Budiyanti
18 April 2023
12-2.522

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun