anak kos bukan hal sederhana dan gampang. Namun saya sudah menjalaninya sangat lama. Itu tak bisa dijadikan penghalang demi menggapai cita-cita dan mimpiku.
Entah mengapa hari ini saya ingin bercerita sederhana mengenai sebuah kisah kehidupanku di rantau. MenjadiSaya sudah jadi anak kos selepas duduk di bangku SMP. Artinya mulai SMA atau sekarang setara dengan kelas 10, saya sudah mulai kos. Pendidikan adalah hal utama buat ibuku. Ibu tahu kalau memberikan harta benda berupa uang akan gampang habis jika tidak ada keterampilan mengelolanya.
Ibu ingin anak-anaknya bisa mempunyai pendidikan yang mumpuni demi masa depan mereka. Balik ke ceritaku ya.
Dari dulu hingga saat ini bukanlah hal mustahil untuk tinggal terpisah jauh dari orang tua. Rindu itu ada namun mengingat tujuan mulia mencapai ilmu yang pantas, rindu itu masih bisa ditahan. Bukan berarti tidak ada rasa sayang pada keluarga karena sering meninggalkan mereka atau tinggal di luar kota.
Saya akan bercerita pengalaman terakhir menjadi anak kos yang menempati sebuah ruangan kamar yang nyaman kala bekerja sebagai guru.
Tak penting untuk kalian ketahui di kota apa saya sekarang tinggal. Intinya saya tinggal menjadi anak kos yang setia. Saya jarang dan tidak suka berpindah-pindah tenpat tinggal. Kalau sudah merasa nyaman, saya akan terus tinggal kos di tenpat yang sama.
Di tempat kerja terakhir, saya tinggal di satu kamar kos yang sama selama lebih dari 6 tahun. Bayangkan ini sudah seperti rumah kedua ya. Tepatnya sekitar 6,5 tahun. Saya menyukai tempat saya kos karena mempunyai ventilasi yang bagus. Nyaman dan juga aman.
Suatu ketika setelah melewati masa lebih dari 6,5 tahun saya harus pergi meninggalkan kamar saya yang nyaman itu atau pindah tempat tinggal/pindah kos. Bukan karena saya pindah kerja atau tak lagi tinggal di kota yang sama namun karena tempat kos saya yang lama akan dijadikan tempat usaha lain. Artinya tidak lagi dijadikan tempat kos. Sedihlah hatiku ini.
Namun bisa bicara apa? Itu bukan rumah saya jadi pemilik bebas menggunakannya sesuai kebutuhan dan keinginannya.
Akhirnya dengan segala usaha selama beberapa bulan, saya mencari tempat kos yang baru. Sebuah kamar untukku tinggal nyaman. Saya menyebutkan secara detail kriterianya sama Tuhan. Saya ingin mendapatkan kamar dengan ventilasi yang baik sehingga membuat nyaman.
Ingat, banyak kamar kos di sini dengan ventilasi yang kurang sesuai keinginan saya. Makanya setelah akhirnya saya dapat kamar kos yang saya maksud, betapa senang hatiku ini.