Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cerita Fabel dan Nilai Moral

18 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 18 Maret 2023   06:13 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokpri tangkap layar akun Inspirasiana. Sumber gambar dari FB page Bob on Books ada dalam puisi 

Apakah pembaca masih ingat artikel saya sebelum ini? Iya, tentang Fabel. Baca ya artikelnya di sini.

Saya menuliskan cerita tentang daya kreativitas yang bisa meningkat dengan membuat fabel. Hari Jumat lalu saya menerapkannya lagi pada saat pembelajaran.

Dokpri akun Kompasiana Ari Budiyanti setelah dibagikan melalui instagram. Sumber foto ada dalam artikel
Dokpri akun Kompasiana Ari Budiyanti setelah dibagikan melalui instagram. Sumber foto ada dalam artikel

Setelah anak-anak membaca beberapa contoh fabel di buku pelajaran, saya pun memberi pertanyaan sederhana yang jawabannya harus dipraktekkan secara langsung saat itu di depan teman-teman sekelas. Jadi sebuah tugas praktek bercerita.

Saya bertanya, "Siapa yang mau membuat fabel dan menceritakannya di depan teman-teman secara langsung saat ini?"

Seperti biasanya, anak-anak selalu antusias angkat tangan untul ditunjuk maju dan bercerita. Itu pula yang saya lakukan. Ada 5 anak yang mendapat kesempatan maju dan menceritakan fabel singkat karya mereka.

Pada umumnya ide yang diambil berkaitan dengan keseharian mereka di kelas. Keingjnan untuk berbagi makanan, saling menolong dengan teman, dan mendengarkan nasehat untuk kemudian melakukannya.

Sebelum anak-anak menceritakam fabel karya mereka, saya sudah memutarkan beberapa video tentang tolong menolong yang dilakukan beberapa jenis hewan. Tentu saja karena berbicara tentang fabel, video yang saya pilih juga berkaitan dengan aneka jenis hewan.

Tujuannya adalah agar anak-anak mempunyai lebih banyak pilihan hewan yang akan dijadikan tokoh dalam cerita fabel mereka.

Kelinci, kucing, dan kura-kura menjadi hewan favorit yang dijadikan tokoh dalam dongeng fabel mereka. Ketika satu anak bercerita di depan, teman-teman lainnya mendengarkan sambil mencari nilai moral dari fabel yang diceritakan teman mereka.

Sebagai contoh silakan disimak fabel berikut karya salah satu siswa yang belajar bersama saya.

*** Salah satu anak bercerita tentang kelinci yang kelaparan dan melihat lima wortel kesukaannya namun di dekat wortel tersebut ada tulisan berupa larangan mengambil wortel karena ada pemiliknya. Kura-kura sebagai teman kelinci, melihat kelinci itu mengambil satu buah wortel. Lalu ia menegur kelinci.

Awalnya kelinci tidak mau mengakuinya dan berkata kalau dia mendapatkan wortel di tempat lain. Namun singkat cerita, kelinci mengaku karena kura-kura menunjukkan bukti bahwa wortel yang hilang sama seperti yang diambil kelinci itu.

Akhirnya kelinci mengakui kalau dia sudah mengambil satu wortel dan segera mengembalikannya. Kura-kura merasa senang karena kelinci mau mengakui kesalahannya dan mendengarkan nasihat kura-kura untuk berkata jujur.

Kelinci pun mencari makanan di tempat lain. Kura-kura senang melihat kelinci mau berusaha mencari dan tidak mencuri wortel hanya karena lapar. ***

Dari cerita fabel di atas, teman-teman yang lainnya bisa menemukan nilai moralnya. Misalnya,
1. TIdak boleh mencuri
2. Tidak berkata bohong
3. Bertindak jujur dalam memenuhi kebutuhannya
4. Menasehati jika mendapati teman yang berbuat salah
5. Mematuhi perintah dengan benar

Bukankah itu adalah kisah fabel yang sederhana namun menarik saat diceritakan seorang anak pada temannya?

Iya ada 4 cerita lainnya yang berbeda tokoh dan kisahnya. Namun pada ibtinya nilai moral yang diangkat dalam cerita itu sama atau mirip.

Sebagai penutup kegiatan belajar bersama tentang fabel, saya mengisahkan fabel buatan saya sendiri yang pernah saya tulis di Kompasiana. Ada 3 pilihan fabel yang saya berikan. Saya meminta mereka memilih satu.

Fabel dengan tokoh utama sapi, kerbau, dan kambing menjadi pilihan mereka. Rekan-rekan pembaca juga bisa membaca fabel saya di sini.

Dokpri tangkap layar cerita fabel akun Ari Budiyanti
Dokpri tangkap layar cerita fabel akun Ari Budiyanti
Setelah cerita fabel saya berikan, anak-anak segera menyebutkan nilai moral di dalamnya. Tentu saja sebanyak yang mereka bisa. Saya tidak membatasi hanya satu atau dua. Setiap anak yang mendengarkan bisa mendapatkan banyak pelajaran dari satu fabel yang sama.

Menarik bukan?

Ayo kita ajak anak-anak menuliskan fabel mereka sendiri. Kita bisa juga menolong mereka menemukan nilai moral dari fabel yang mereka buat ataupun dari fabel lain yang mereka dengar atau baca.

Pelajaran berharga dari sebuah dongeng bisa melekat dalam hati anak-anak hingga dewasa. Saya mengalaminya. Bapak saya menceritakan banyak kisah fabel di masa kecil saya. Buat saya, Beliau adalah pendongeng yang luar biasa. Ah jadi kangen sama almarhim Bapak.

Ada pula saya buat puisi tentang seorang ayah yang mendongeng untuk anaknya. Puisi ini tayang di akun inspirasiana. Anda bisa membacanya di sini.

Ilustrasi dokpri tangkap layar akun Inspirasiana. Sumber gambar dari FB page Bob on Books ada dalam puisi 
Ilustrasi dokpri tangkap layar akun Inspirasiana. Sumber gambar dari FB page Bob on Books ada dalam puisi 
Sekian dulu kisah saya tentang fabel dan nilai moral. Semoga berguna bagi kita semua yang membaca artikel ini.

Salam literasi.

..

Written by Ari Budiyanti
18 Maret 2023

17-2.501

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun