fabel. Cukup sederhana dan mengena. Ada beberapa fabel singkat yang dijadikan contoh dalam buku pelajaran mereka. Anak-anak suka membaca fabel karena merasa mendengarkan dongeng.
Hari ini saya mengajar siswa cara menulisFabel adalah cerita dongeng imajinasi yang menggunakan tokoh hewan. Jadi hewan-hewan di dalamnya bisa berbixara dan memiliki karakteristik sifat manusia.
Dari cerita fabel, anak-anak dapat menemukan nilai moral atau hal baik untuk direnungkan. Tak hanya itu, perubahan sika dari yang buruk menjadi lebih baik juga mampu diwujudkan jika anak-anak melakukan nilai moral yang mereka dapatkan dari cerita fabel.
Selain menulis cerita fabel, anak-anak juga diminta memeragakan isi dalam cerita favel tersebut. Bermain peran/drama disukai anak-anak. Demikian juga dengan memeragakan isi fabel. Mereka melakukannya secara berkelompok untuk lebih memahami isi fabel.
Saya juga mengambil satu contoh fabel yang ditulis oleh Kompasianer Willi Andy dalam pelajaran saya hari ini. Fabel berjudul "Persahabatan Toxic dan Kebun Gandum" saya kemas sedemikian rupa dalam penyampaiannya di depan anak-anak.
Mereka bisa menemukan nilai moral dari fabel tulisan Ko Willi. Bahwa pergaulan yang buruk bisa mempengaruhi sifat kita. Jika sampai salah mengikuti kelompok yang tidak benar, akibatnya bisa membahayakan diri sendiri. Perlu hikmat dan kebijakan tersendiri untuk berteman.
Teman-teman yang baik dan bijaksana akan memberikan nasihat yang benar untuk diikuti yang akan mendatangkan kebaikan. Namun jika kita tidak mau mengikutinya maka kita sendiri yang akan dirugikan.
Nilai moral di atas juga sesuai dengan isi fabel yang diceritakan dalam buku pelajaran tentang persahaban kura-kura dan tupai. Ini menegaskan kembali bahwa melalui fabel, kita bisa mendidik anak-anak secara menyenangkan dan menanamkan hal-hal baik untuk mereka lakukan.
Saya meminta anak-anak untuk memikirkan jenis hewan yang akan mereka jadikan tokoh dalam cerita fabel. Bisa satu atau dua jenis hewan bahkan lebih. Setelah itu mereka akan menentukan terlebih dahulu nilai moral apa yang ingin mereka bagikan.
Selanjutnya mereka menentukan alur cerita fabel yang akan dibuat. Merangkaikan peristiwa-peristiwa penting yang akan menjadi isi cerita. Setelah itu menuliskannya menjadi satu bentuk fabel yang utuh. Tentu saja fabel sederhana karya anak-anak.
Nilai moral yang diambil bisa tentang kebaikan dalam persahabatan seperti tolong menolong, saling berbagi kebaikan, memaafkan kesalahan orang lain, menjadi rendah hati, dan lain sebagainya. Ada banyak hal yang bisa diangkat menjadi niai moral dalam sebuah fabel.