saraf Kak, kelelahan sepertinya."
Malam ini seorang teman mengirimi saya pesan. "Kamu sakit apa Ari?" Saya menjawabnya. "Mungkin hanya masalahTeman saya ini seorang dokter, mendemga4 beberapa keluhan kesehatan yang saya ceritakan, teman saya langsung dengan sigap berkata, "Besok kamu harus ke rumah sakit ketemu dokter spesialis saraf" katamya tegas. "Iya Kak, besok ke rumah sakit."
Saya menjawabnya dengan ringan. "Beneran loh, ini urgent, besok ke rumah sakit ya." Saya menghela nafas, "Baik Kak"
Saya jadi berpikir apa seserius itu sakit atau gejala sakit yang saya alami sehingga teman saya mengharuskan besok ke rumah sakit dan bertemu langsung dengan dokter spesialis saraf. Temtu saja bukan teman saya, hehe.
Saya sebenarnya sudah dua kali ke klinik umum. Selain mendapatkan surat rujukan ke rumah sakit setempat, karena saya ke klinik menggunakan kartu BPJS, saya juga mengunjungi klinik lainnya. Hanya untuk memastikan kondisi saya.
Memang di klinik lainnya saya mendapat obat dan vitamin yang berkaitan dengan saraf. Mungkin saya sudah lebih dari lelah mengahadapi kenyataan hidup, eh maksud saya rutinitas saya hehe. Akhirmya badan saya tidak bisa menolerirnya. Gejala sakit di area kaki pun melanda.
Bahkan rasa sakit di kedua kaki sudah pernah saya jadikan puisi di Kompasiana. Teman-teman bisa baca di sini.
Saya jadi teringat obrolan dengan murid-murid saya, "Ms Ari sebenarmya usianya berapa?" Pertanyaan yang tak pernah bosan mereka tanyakan setiap ada waktu senggang di kelas. Saya hanya tertawa geli mendengarnya namun tak kunjung menjawab.
Mungkin saking gemasnya mereka tebak sendiri, "Iya Ms, pasti usianya sudah 50 tahun kan." Lagi-lagi saya tertawa mendengarnya, saya diperkirakan usia 50 tahun sama satu anak. Iya ini terus menjadi rahasia bagi mereka sampai kapanpun tentang usia guru kelasnya.
Kembali ke kondisi saya. Sebenarnya gejala sakit di kaki dan merambat ke tangan saya, sudah hampir 2 minggu ini saya rasakan. Gejalanya seperti merambat perlahan. Dari ujung jari telapak kaki, area bawah lutut, dan seterusnya sampai telapak tangan.
Syukur kepada Tuhan, saya masih bisa beraktivitas normal. Saya bisa bekerja hanya memang tidak maksimal karena terkadang terasa gejala sakit itu. Saya sempat khawatir apa itu gejala asam urat? Saya bahkan melalukan tes asam urat di klinik dan hasilnya baik, stabil, tidak ada gangguan di sana.
Lalu apa yang salah dengan tubuh saya? Apapun itu memang harus segera diselesaikan dengan bertanya pada ahlinya, dokter spesialis saraf.
Jika sesuai rencana, besok saya akan ke RS dan menggunakan surat rujukan dari dokter di klinik yang saya datangi pertama. Sebenarnya waktu baca diagnosa dokter, saya agak merasa dag dig dug deh. "Just be it unto me."
Semoga segera bisa diselesaikan masalah kesehatan saya hingga tuntas ya dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Salam sehat selalu untuk kita semua.
Jaga kesehatan ya kawan.
Jika nanti saya tak berbicara lagi denganmu, atau tak ada pesan masuk dariku lagi untuk kita tertawa dan bercerita, alasannya sederhana, mungkin waktuku telah usai. Atau jika puisi-puisiku tak ada lagi, mungkin aku sudah di "ujung jalan dan tak bisa kembali".
So just take care of your self. Keep safe and healthy ya.
...
Written by Ari Budiyanti
20 Januari 2023
29-2.449
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H