Saat kumelangkahkah kaki
Berjalan dalam biasa
Begitu orang menyangka
Namun sebenarnya di kepalaku banyak bait puisi
Terkadang dan sering aku lupa
Ketika tak bersegera menuliskannya
Bukankah itu sebuah nestapa
Pemuisi kehilangan bait-bait puisinya
Itu mengapa tak pernah kubiarkan kata-kata
Lepas dari genggaman memori
Tak menunda saat datangnya inspirasi
Bersegera melantunkan diksi-diksi
Ah puisi
Aku sudah jatuh cinta pada keberadaanmu
Bukan aku mengingini
Namun demikianlah adanya di kalbu
Kata-kata terus saja mendesak keluar tanpa ragu
Ingin menjadi nada-nada rindu
Penuh cinta padamu
Juga segala kisah yang terkadang bahagia pun pilu
Pemuisi ini resah saat tak ada kata-kata menghilang begitu saja
Dan saat-saat itulah puisinya menjadi tiada
Ya saat bait-bait puisi itu menghilang
Demikian adanya
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
7 Januari 2023
11-2.431
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI