Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pulang ke Kampung Halaman, Sejumput Kenangan dan Kerinduan

18 Desember 2022   18:14 Diperbarui: 18 Desember 2022   18:41 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindu? Iya dan sangat. Baru kali ini saya full satu semester tidak pulang kampung atau mudik. Iya 6 bulan itu lama buat saya. Kalau Anda sudah berapa tahun tidak pulang kampung halaman? Apa yang Anda rasakan?

Kenangan dan keinginan pulang kampung sudah saya tahan berbulan-bulan. Bukan katena tidak mau pulang di tengah semester atau lainnya. Namun pekerjaan kali ini sungguh terasa lebih berat dan melelahkan raga saya.

Syukur kepada Tuhan, saya tidak sampai sakit lama. Hanya satu kali, selama 3 hari berturut-turut saya off mengajar karena sakit. Itupun terasa sangat berat karena sudah rindu dengan anak-anak di sekolah. Ah bukankah itu indah?

Akhirnya musim liburan telah tiba di sekolah kami. Saya bisa pulang kampung. Sebenarnya saya ingin sekali langsung pupang pada hari Sabtu. Namun kondisi badan saya yang mendadak drop di hari Jumat sore membuat saya mengurungkan niat pulang.

Iya saya harus sehat sebelum pulang. Karenanya kepulangan saya tunda sehari. Menahan rindu lagi.

Di kampung halaman banyak kerabat yang sudah menanti. Mereka menunggu kepulangan saya. Beberapa kali ditanyakan kapan saya pulang. Tahu tidak sih, itu bikin tambah rindu loh?

Semoga jika Tuhan berkati, nanti malam saya berangkat ke kampung halaman. Rumah sudah menanti. Enam bulan melanglang buana akan terobati. Ah rindunya pun senang akan terobati.

Baca juga: Kampung Halaman

Hal-hal apa sih yang saya rindukan selama di rumah? Kalian tahu?

Tentu saja saya paling rindu pada Ibu. Saya memanggilnya mama. Sejak kecil dah begitu. Adik saya juga sangat saya rindukan. Kedua kakak saya yang juga tinggal di kampung yang sama beserta keluarga kecil mereka. Tunggu daku ya.

Hal kedua yang saya rindukan di kampung halaman adalah menyalurkan hobi berkebun. Di rumah saya ada banyak tanaman. Tadinya sempat saya bawa beberapa ke tempat kos dan rawat di sana. Namun sejak kepindahan saya di rumah kos baru, saya tidak berkebun kembali.

Semua tanaman koleksi saya di tempat kos yang lama sudah saya berikan pada teman. Cukup senang mengetahui kalau tananman saya ada yang merawat juga meski bukan saya.

Hal ketiga yang saya rindukan di kampung halaman adalah bersepeda di pagi dan spre hari. Mengelilingi satu sudah kampung yang diapit oleh persawahan. Meski makin menyempit saja tergantikan hunian manusia.

Hal keempat adalah buku-buku saya. Semoga liburan kali ini ada kesempatan membaca buku-buku lama saya. Eh saya punya satu buku baru juga hadiah dari teman. Waktu itu saya sedang sangat merasa tidak nyaman di pagi hari. Tetiba saya diinfo kalau ada paket buat saya.

Dokpri
Dokpri
Waktu saya buka, paket itu berisi buku berjudul Heart and Desire. Tentu saya sangat bahagia. Apalagi teksnya in English. Sekalian saya upgrade English skill selama liburan kan? Setuju?

Hal berikutnya, ke berapa ya? Sampai lupa. Sebentar saya scroll up dulu.

Oh ya, hal kelima yang saya rindukan selalu adalah menulia. Semoga dalam 2 minggu ke depan banyak tulisan saya hadir di sini dan lebih bervariatif ya. Tak hanya puisi saja.

Itu ngomong-ngomong centang biru atau katanya verifikasi mengapa lama sekali tak menghampiri akun saya ya. Kan jadi akun tak bercentang sekarang di Kompasiana. Siapa yang tahu kalau saya ini bukan penulis baru hehe.

Ah, ga kali ya. Banyak di Kompasiana udah pada kenal saya sebagai penyandamg akun centang hijau selama 4 tahun. Bayangkan, 4 tahun loh tahan jadi centang hijau terus dan masih aja hadir tulisan. Banyakan puisi sih.

Bahkan ya tanpa K-Rewards berbulan-bulam pun, fiksianer ini masih aja menulis. Kemaren di kaleidoskop Kompasiana, masuk lagi jadi kompasianer teraktif.

Dokpri. 
Dokpri. 
Meskipun urutannya turun drastis. Tahun lalu masih urutan 4, tahun ini jadi 14 belas. Tidak apalah berada di antara mereka. Dua kompasianer yang sangat saya

Lompat mah itu, atau terjun bebas, hehe. Tapi bersyukur ya masih masuk jadi kompasianer teraktif. Hayo, kalian udah tahu apa belum? Baca aja di sini kalau pengen tahu ya. Lengkap.

Nah kan saya jadi cerita panjang di poin ini. Kan jadi lelah pun lupa mau nulis apa hal berikutnya yang kurindukan selama liburan. Udah 5 aja ya sementara. Nanti kalau ada ide lagi, saya sambung ya.

Iya kapan-kapan. Saya mau siap-siap dulu untuk pulamg kampung ya. Doakan perjalanan saya lancar dan bisa sampai rumah dengan aman. Aih anak kos ini mau pulang.

Salam rindu rumah.

....
Written by Ari Budiyanti
18 Desember 2022

26-2.404

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun