Apa yang Anda rasakan jika karya fiksimu masuk artikel paling ngehits?
Kaget! Itulah yang saya rasakan ketika membuka Kaleidoskop Kompasiana di bagian Pencapaian saya.
Menurut Kompasiana, konten paling ngehits selama tahun 2022 di antara keseluruhan karya saya lainnya adalah sebuah puisi. Iya sebuah karya fiksiana. Kaget dan juga bahagia.
Bagaimana tidak? Saya yang mengaku-aku sebagai fiksianer selama ini, entah benar atau tidak, eh koq ya pas tahun ini puisi berjudul Fatamorgana Cinta menjadi karya paling ngehits. Artinya konten ini paling banyak dibaca, saya melihatnya tercatat hingga 2.500 an views.
Wow..kata saya dalam hati. Koq bisa ya.
Secara akhir-akhir ini susah sekali untuk saya mendapati karya puisi dengan views mencapai angka 100 saja. Tidak mudah loh. Lah ini koq bisa sampai 25 kali lipatnya. Sebuah pencapaian yang menurut saya tidak biasa.
Syukur kepada Tuhan.
Ini adalah penguatan bagi saya pribadi bahwa puisi-puisi saya masih digemari dan ada saja yang berkenan membacanya hingga saat ini. Terima kasih banyak ya kawan-kawan semua.
For some people, menulis puisi itu tidak mudah, tapi tidak bagi saya. Mungkin karena saya hanya menulis puisi hati, sesuatu yang ada dalam hati saya. Ini membuat lebih mudah menjadi untaian diksi puisi. Iya mungkin demikian.
Meski harapan saya masih belum terwujud mendapati puisi saya menjadi salah satu konten berlabel headline tahun ini, iya sudahlah mau apa lagi. Iya kan kawan?
Ada hal-hal yang tak bisa kita ubah, just do it. Kerjakan saya sesuai hati kita. Jangan menuruti saja semua maunya orang lain. Jika kita masih ingin menulis puisi, tulislah puisi dalam bahagia. Jika ingin menulis konten dalam kategori lainnya, ya ikuti saja.
Jadikan menulis sebagai salah satu sumber bahagiamu. Jangan terbeban berlebihan dengan karyamu. Bagaimana jika tidak menulis hari ini? Iya tidak apa.
Bagaimana jika sesudah berpuisi lalu tdiak ada yang baca, vote, dan komentar? Iya biarkan saja. Menulis lagi aja. Buat hatimu menjadi bahagia dengan karya-karya yang menginspirasi. Sekali lagi jangan terbebani.
Jika berpuisi pada akhirnya membebani hati saya, maka iya saya akan berhenti. Jika berpuisi tidak lagi memberi bahagia untuk saya, iya saya akan berhenti.
Namun jika masih bisa meraih bahagia dengan menulis puisi? Iya akan saya ikuti pula, karya-karya puisi hati Ari Budiyanti meluncur lagi dan lagi mengikuti hati.
Bila tahun depan masih Anda dapati puisi-puisi saya bertebaran di Kompasiana, bersyukurlah untuk saya yang masih terus bahagia dengan karya puisi. Jika tak kalian dapati lagi karya puisi saya, mungkin saya sudah lelah berbahagia dengan puisi.
Kita lihat saja tahun depan ya?
Salam puisi hati
...
Written by Ari Budiyanti
17 Desember 2022
25-2.403
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H