Puisi kolaborasi dengan Pak Rudy yang tayang di akun Beliau berjudul Desember yang Tak Kunjung Terpejam, baca di sini. Ini adalah perayaan ulang tahun ketiga Pak Rudy bergabung di Kompasiana.
Sementara puisi kolaborasi satunya tayang di akun saya berjudul Sebuah Kisah di Bulan Desember. Bisa baca di sini. Puisi tersebut merupakan perayaan karya perdana di tahun keempat saya di Kompasiana. Perayaan ulang tahun ke empat. Anggaplah demikian.
Bagaimana dengan Anda? Apakah rekan kompasianer merayakan hari bergabung di Kompasiana?
Ini 3 alasan saya masih bertahan menulis di Kompasiana.
1. Alasan pertama adalah dengan menulis puisi atau hal-hal yang paling saya sukai.
2. Alasan kedua adalah mengajak kompasianer lain berkarya dalam hal ini berpuisi bersama.
3. Alasan ketiga adalah karena saya suka menulis.
Itu sedikit kisah saya tentang cara menikmati keberadaan menulis di Kompasiana. Apakah Anda ada kisah lain yang ingin dibagikan? Saya tunggu ya.
Bagaimana dengan akun saya yang masih saja bertahan sebagai akun validasi centang hijau di Kompasiana selama 4 tahun? Biarkan saja. Toh pada akhirnya akan diakhiri sendiri oleh Kompasiana mengikuti atutan kebijakan privacy bersama 2022. Memang saya bisa apa?
Hanya ada hal yang saya sedikit penasaran ya. Kalau sebelumnya akun rekan Kompasianer bercentang biru atau terverifikasi akan menjadi centang hijau jika mereka melakukan pelanggaran terhadap aturan di Kompasiana beberapa kali ya?
Nah kalau tidak ada lagi akun centang hijau, apakah akun centang biru jika melakukan pelanggaran akan otomatis cabut atau hapus tanda verifikasi centang biru di profil Kompasianer?
Bukankah ini menyedihkan jika terjadi? Itu menurut saya. Bagaimana tanggapa rekan Kompasianer lainnya?
Tapi kembali lagi, Kompasiana pasti mempunyai alasan bijak dalam menentukan aturan baru. Semoga sungguh-sungguh menguntungkan banyak pihak.
Jangan lupa kompasianer juga termasuk dalam salah satu pihak tersebut. Semoga kebahagiaan kami tidak terlupakan ya.