Sayangnya bel masuk berbunyi. Waktu membaca buku di sela-sela jam istirahat kelas pun berakhir. Saya menutup buku Catatan Harian Laba-Laba dengan memberi kalimat akhir, "Apa yang akan terjadi pada laba-laba keesokan harinya? Kalian bisa baca di buku ini untuk kisah selanjutnya ya."
Anak-anak pun nampak penasaran. Mereka ingin melanjutkan membaca buku tersebut di waktu lain. Saya tersenyum kecil.Â
Membaca buku itu perlu diteladankan. Jangan hanya diperintahkan terlebih sampai dipaksakan. Ini sungguh membebani anak-anak.
Mereka sudah belajar ilmu pengetahuan wajib di kelas, mungkin juga ada yang lelah. Maka sesi membaca buku cerita dan lainnya harus dikemas dan diajarkan semenarik mungkin. Setidaknya, cara ini yang coba saya terapkan pada murid-murid di kelas.Â
Selain pada jam istirahat, saya juga mengajak anak-anak membaca pada jam khusus. Dalam 5 hari waktu belajar siswa di sekolah, ada 2 jam pelajaran khusus untuk membaca. 1 jam pelajaran membaca dengan bahasa Inggris, 1 jam lainnya dengan bahasa Indonesia.Â
Saya mengampu jam baca dalam bahasa Indonesia. Setiap kelas di sekolah tempat saya mengajar, ada rak berisi buku-buku yang diambil dari perpustakaan sekolah. Buku-buku tersebut akan diganti seminggu sekali. Tujuannya sederhana, mengajak anak-anak cinta baca.Â
Saya mengambil sebuah buku yang besar dan hard cover. Saya melihat isi buku tersebut adalah kumpulan puisi. Puisinya singkat-singkat namun ditulis dalam dua bahasa.Â
Puisi juga diberi gambar hewan-hewan menarik yang besar dan tinggal di hutan seperti harimau, gorila, orangutan, simpanse, dan lain sebagainya. Setiap puisi yang ditulis dalam buku menceritakan tentang hewan-hewan tersebut.Â
Saya memberi contoh dengan membaca satu puisi. Saya juga memberikan beberapa petunjuk pada siswa cara membaca puisi di depan kelas untuk teman-teman sekelas. Yang terpenting, suara harus jelas dan keras sehingga bisa didengarkan baik-baik oleh teman-teman.Â
Anak-anak sangat menyukai kegiatan baca puisi di kelas berdasarkan buku yang sama secara bergantian. Saya pun senang melihat minat baca mereka perlahan tumbuh. Bahkan setelah kegiatan membaca di kelas selesai, anak-anak suka sekali pada buku puisi yang kami baca bersama.Â