Bukan angka kecil menurutku saat ini. Sebuah pencapaian sejarah menulisku di Kompasiana. Angka 88088 sebagai capaian poin fanatik. Haruskah kuakhiri di sini sebuah perjalanan menulis?
Mungkin sudah mencapai batas lelah. Hanya saja tak dirasa karena bahagia. Namun jika akhirnya harus terhenti karena amarah. Rasa kecewa yang merajai hati. Merajalela menutup mata akal pikiran nurani. Mungkin.
40 karya di bulan Juni. 36 karya di bulan Juli. Semua tak mampu menembus sekedar 3000 unique views di sini. Ada rasa aneh mengelilingi hati. Sungguh tak biasa. Mungkin mereka tak lagi mengunjungi karyaku. Meski media sosial telah menjadi tempat utama berbagi semua karya.Â
Pemuisi ini telah mencapai batasannya dalam berkarya. Pemuisi ini mungkin sedang ingin sendiri. Pemuisi ini mungkin hanya ingin menyepi sendiri. Untuk sesaat. Untuk dilupakan. Untuk pergi ke dunia lain dari untaian diksi yang mulai ditinggal pergi.Â
Iya mungkin. Pemuisi ini sedang memikirkan jalan lain menuju perhentiannya yang melelahkan raga.
...
Written by Ari Budiyanti
7 Agustus 2022
Note: Setulus hati saya ucapkan terima kasih pada semua pembaca dan rekan kompasianer yang sudah berkenan bertandang ke halaman saya di Kompasiana sampai karya ke 2.259. Iya karya hari ini.
Oh ya karya puisi hati Ari Budiyanti yang sebenarnya dan merupakan diksi karya saya pribadi hanya rekan-rekan dapat nikmati dalam akun kompasianer Ari Budiyanti ya. Â Saya tidak menulis di akun kompasianer lain dengan tagline #PuisiHatiAriBudiyanti. Semoga ini menjadi jelas ya. Terima kasihÂ
Tuhan memberkati
3-2.259
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H