Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pudar

5 Agustus 2022   20:55 Diperbarui: 6 Agustus 2022   05:13 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi puisi pixabay.com

Aku sedang terdiam sendiri menatap langit membiarkan angkasa menelan segala pahit. Realita mengguncang sanubari sungguh aku tak dapat lagi.

Bagaimana bisa mereka terus semangat menggoreskan pena sedang aku tidak sama sekali. Rasanya seperti terhempas hingga menghancurkan semangat berkarya.

Bagaimana bisa menerima ini sebagai nyatanya keadaan yang ingin kupungkiri.
Namun bukankah ada tangan-tangan kuat menopang segala kesedihan.

Bahwa sesunggunya terkadang bahagia datang dengan cara tak terduga. Rasa yang menggebu kini sirna ditelan realita yang menyedihkan jiwa.

Baca juga: Singgah

Saat semua berjalan sebagaimana mestinya namun ternyata tak sesuai harap diri. Kini semua telah pudar bahkan keinginanku sudah menguap untuk sekedar menguntai diksi.

Salam pergi dariku yang sudah melihat realita bahwa fiksi karyaku tak mampu lagi menarik untuk dibaca mereka yang bertandang dalam sejenak di rumah besar ini.

Selamat tinggal puisi hati

....
Written by Ari Budiyanti
-#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri

5 Agustus 2022

2-2.258

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun