Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kebajikan yang Disebarkan Melalui Karya Puisi

29 Juli 2022   19:34 Diperbarui: 29 Juli 2022   20:21 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Event yang menarik dari Kompasianer Mettasik
Kebajikan itu ada dalam banyak rupa
Ada dalam banyak segi kehidupan Kebajikan akan semakin melimpah jika disalurkan bukan dipendam untuk diri sendiri

Salam kebajikan Mettasik

....

Sebait tulisan di atas adalah komentar saya pada artikel yang ditayangkan oleh Komunitas Kompasianer Mettasik tentang Perubahan itu pasti, kebajikan adalah harga mati.

Menulis tentang kebajikan itu tak akan putus-putusnya buat saya. Ide akan terus bermunculan. Banyak kebajikan sudah tertuang dalam nilai-nilai kebaikan yang disebarkan pada sesama.

Bukan hal sulit untuk melakukan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Kebajikan yang terus terukir mengiringi langkah demi langkah perjalanan menapaki perjuangan menuju keabadian. Perjuangan dalam kemurnian dan ketulusan.

Saya sudah menuliskan 3 artikel dalam rangka mengikuti event Kebajikan Mettasik yang bekerja sama dengan Maybank Finance. Artikel-artikel yang saya tulis meluncur begitu saja dari hati. Tertulis untuk memberi jejak literasi di dunia ini.

Kini tiba saatnya saya menuliskan kebaikan lainnya mengenai pengalaman saya berpuisi. Kebajikan dalam karya puisi, begitulah kira-kira tema tulisan saya kali ini.

Seperti yang rekan-rekan pembaca ketahui, saya sangat suka menulis puisi sederhana. Rangkaian kata dalam balutan diksi-diksi mengalir begitu saja. Lancar tanpa kendala karena saya memang sangat menyukainya. Kalau Anda?

Puisi membuat hati saya terasa sejuk, nyaman, bebas mengurai rasa yang kadang bergejolak dan menyesakkan dada. Puisi sungguh membuat batin saya semakin terbuka pada berbagai perubahan yang kerap menghampiri saya.

Perubahan itu pasti terjadi dan selalu ada kebajikan yang mengiringi. Iya, kebajikan itu harga mati, sesuai tema event ini.

Bukankah segala sesuatu terjadi karena ada alasannya? Alasan yang nantinya mendatangkan kebaikan buat kita yang mengalaminya.

Balik ke kisah berpuisi.
Berpuisi menolong saya untuk membantu orang lain menggugah rasa dalam kejujuran. Puisi dengan bahasa sederhana menolong siapa saja mudah memahami isi dari puisi itu sendiri.

Anak-anak kecil dalam kelas Home Schooling pernah mendapat kesempatan belajar berpuisi bersama saya. Ini juga sebuah kebaikan untuk saya sendiri ketika membaca dan meresapi karya-karya puisi anak-anak setelah mengikuti kelas puisi bersama saya.

Sebenarnya tak sedikit artikel yang membuat saya sempat ragu berpuisi dengan bahasa lugas, namun kemudian saya merenungkan lagi, apakah tujuan utama saya menulis puisi?

Apakah sekedar menyenangkan orang lain sehingga saya harus berpuisi dengan cara dan maksud orang lain? Tidak. Saya ingin berpuisi dengan gaya saya sehingga selalu saya berusaha sematkan kata Puisi Hati Ari Budiyanti sebagai ciri khas karya-karya puisi saya. Iya puisi hati.

Maaf jika pilihan ini mengecewakan banyak hati. Tapi dengan berpuisi sungguh membuat saya merasa bahagia.

Saya mendapat kesempatan yang banyak untuk menebarkan kebaikan lewat karya puisi. Saya mendapat kesempatan untuk menolong banyak orang mulai mencintai karya seni puisi.

Konsistensi saya dalam berpuisi juga memotivasi tak sedikit pembaca dan penulis untuk ikut berpuisi bersama saya.

Ini terbukti dari sambutan banyak rekan penulis untuk berkolaborasi puisi bersama saya. Puisi seperti membebaskan jiwa dari jerat-jerat yang menghimpitnya. Setidaknya itu yang saya rasakan.

Berpuisi menolong hati saya untuk lebih lembut dan peka terhadap hal-hal di sekitar saya. Banyak hal bisa menginspirasi dan menjadi karya puisi yang saya nikmati. Jadi saya akan berusaha terus berpuisi selama rangkaian diksi itu mengalun di hati untuk diuntai menjadi bait-bait yang bermakna.

Mari menebarkan sebanyak-banyaknya kebaikan melalui karya puisi bersama saya.  Kumpulan karya puisi saya juga ada yang saya bukukan bahkan menjadi koleksi salah satu sekolah di Cirebon, Jawa Barat.

Mari terus berpuisi dan jangan malu menulis puisimu sendiri asal sesuai kaidah norma-norma yang berlaku di masyarakat. Mari menebarkan kebajikan melalui karya puisi.

Salam kebaikan Mettasik. Salam puisi hati.
...

Written by Ari Budiyanti
29 Juli 2022

23-2.253

...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun